Melukis pada tembok bukanlah hanya soal menambahkan warna pada permukaan yang membosankan. Sebuah karya seni tembok yang dilakukan dengan baik bisa menjadi perkembangan alami arsitektur dan bahkan bisa menjadikannya lebih menonjol. Konsep ini sering disebut sebagai lukisan mural integratif atau mural arsitektural.
Apa Itu Lukisan Mural Integratif atau Mural Arsitektural?
Lukisan mural integratif atau mural arsitektural adalah ketika seniman melukis sebuah gambar atau ilustrasi pada tembok yang begitu sejalan dengan struktur dan detail arsitektur sehingga hasilnya sepertinya adalah bagian alami dari bangunan itu sendiri.
Cara Melukis Mural Arsitektural
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diikuti untuk membuat mural arsitektural:
- Persiapan: Sebelum mulai melukis, penting untuk mempersiapkan permukaan tembok. Bersihkan tembok dari debu dan kotoran, dan aplikasikan primer jika diperlukan.
- Pilih Tema: Pilihlah tema yang sesuai dengan karakteristik arsitektural bangunan. Misalnya, jika bangunan memiliki elemen klasik, tema yang dipilih juga harus memiliki sentuhan klasik.
- Pembuatan Sketsa Awal: Buatlah sketsa awal dengan pensil atau kapur sebelum melukis. Pastikan sketsa ini memperhatikan bentuk dan detail arsitektural bangunan.
- Mulai Melukis: Gunakan cat khusus dinding atau cat eksterior tahan cuaca dan mulailah melukis dengan mengikuti sketsa awal.
- Detil: Tambahkan detil dan finishing touch pada lukisan. Penting untuk memastikan bahwa lukisan menyatu dengan baik dengan arsitektur bangunan.
- Pelindungan: Setelah lukisan selesai dan kering, lindungi dengan lapisan cat pelindung untuk memastikan mural awet dan tahan lama.
Dengan dua metode ini, yaitu tematik dan teknis, lukisan tersebut menjadi lebih dari sekadar hiasan dinding. Ia berevolusi menjadi bagian integral dari bangunan yang menghiasi dan melengkapi desain arsitektural bangunan itu sendiri.