Fotografi adalah seni dan ilmu yang menangkap cahaya dalam ruang dan waktu untuk membuat sebuah gambar. Salah satu aspek paling menarik dari fotografi adalah kemampuan untuk merekam dan menampilkan seluruh spektrum warna, dari merah hingga ungu. Sebuah foto yang berhasil menangkap spektrum ini sering disebut sebagai sebuah foto full-spektrum.
Bagaimana Fotografi Full-Spektrum Bekerja?
Dalam fotografi, spektrum cahaya yang terlihat oleh mata manusia adalah antara panjang gelombang 400 nanometer (warna ungu) hingga 700 nanometer (warna merah). Dalam fotografi full-spektrum, kamera yang telah dimodifikasi digunakan untuk menangkap cahaya melampaui batas ini, baik ke dalam spektrum ultraviolet (kurang dari 400 nanometer) atau spektrum inframerah (lebih dari 700 nanometer).
Namun, sensor digital pada kamera komersial biasanya memiliki filter yang mengurangi sensitivitas mereka terhadap cahaya ultraviolet dan inframerah untuk memastikan bahwa gambar menyerupai apa yang bisa kita lihat. Oleh karena itu, untuk melakukan fotografi full-spektrum, filter ini harus dihapus atau digantikan dengan filter full-spektrum.
Aplikasi Fotografi Full-Spektrum
Penggunaan utama foto full-spektrum adalah dalam penelitian dan aplikasi ilmiah, termasuk astronomi, forensik, dan bidang kesehatan. Misalnya, dalam astronomi, foto full-spektrum dapat memberikan wawasan tentang komposisi dan karakteristik objek di luar angkasa.
Fotografi full-spektrum juga berpotensi besar dalam seni fotografi. Memanipulasi bagaimana sensor kamera memandu cahaya yang berbeda dapat menghasilkan gambar dengan warna dan efek yang mengejutkan dan tidak dapat dicapai melalui fotografi tradisional.
Kesimpulan
Tidak diragukan lagi, fotografi full-spektrum menawarkan kita cara unik dan indah untuk melihat dunia sekitar kita. Dengan kemampuan untuk menangkap cahaya di luar batas normal penglihatan manusia, foto full-spektrum dapat memberikan wawasan baru dan membuka pintu untuk penemuan dan kreasi yang baru.