Budaya

Cogito Ergo Sum: Saya Berbicara, Maka Saya Ada Termasuk dalam Fungsi Komunikasi

×

Cogito Ergo Sum: Saya Berbicara, Maka Saya Ada Termasuk dalam Fungsi Komunikasi

Sebarkan artikel ini

Frasa “Cogito ergo sum” adalah pernyataan terkenal dari filsuf René Descartes yang berarti “Saya berpikir, oleh karena itu saya ada”. Menurut Descartes, kemampuan untuk berpikir serta meragukan dan menguji pengetahuan dan realitas adalah bukti eksistensi diri. Ungkapan ini memberi petunjuk pada hubungan yang mendalam antara eksistensi individu dan kecakapan kognitif mereka.

Tidaklah berlebihan untuk memperluas konsep ini ke dalam konteks komunikasi. Saya berbicara, maka saya ada. Komunikasi bukan hanya cara untuk mengekspresikan pikiran dan merespon dunia di sekitar kita, tetapi juga merupakan bagian integral dari eksistensi kita sebagai individual dan sebagai bagian dari masyarakat yang lebih luas.

Cogito Ergo Sum dalam Komunikasi

Komunikasi adalah alat fundamental dalam memahami diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita. Ketika kita berbicara, kita tidak hanya mengomunikasikan informasi kepada orang lain, tetapi juga menguatkan dan menciptakan identitas kita sendiri. Selain itu, melalui komunikasi, kita berpartisipasi dalam pembuatan dan pemahaman realitas bersama.

Dengan demikian, ketika kita mengatakan “Saya berbicara, maka saya ada”, kita menyatakan bahwa keberadaan kita tidak hanya diukur oleh kemampuan kita untuk berpikir dan meragukan, tetapi juga oleh partisipasi kita dalam proses komunikasi. Berbicara, atau dalam arti lebih luas, berkomunikasi, memungkinkan kita untuk menegaskan dan merealisasikan keberadaan kita.

Komunikasi Sebagai Fungsi Eksistensial

Komunikasi memiliki fungsi inheren dalam mempertahankan dan membentuk eksistensi kita. Sebagai manusia, kita adalah makhluk sosial yang hidup dalam komunitas. Oleh karena itu, kemampuan untuk berkomunikasi adalah penting untuk kelangsungan hidup dan prosperitas kita.

Selain itu, komunikasi memungkinkan kita untuk membina hubungan, menciptakan dan memahami makna, dan menjalin kerjasama. Dengan berkomunikasi, kita dapat mencapai pemahaman bersama, mengambil tindakan kolektif, dan memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.

Dengan demikian, ketika kita berbicara, kita mengambil bagian dalam fungsi komunikasi yang lebih besar dan lebih luas. Fungsi ini melibatkan lebih dari sekedar pertukaran informasi; melainkan merupakan aktivitas yang memungkinkan kita untuk eksis dan berkembang sebagai individu dan komunitas.

Jadi, jawabannya apa? Cogito ergo sum, atau “Saya berpikir maka saya ada” adalah prinsip yang dapat diperluas ke dalam komunikasi. Saya berbicara, maka saya ada. Komunikasi bukan hanya alat untuk berinteraksi tetapi juga bagian integral dari eksistensi kita dan pemahaman kita tentang diri kita dan dunia. Oleh karena itu, komunikasi adalah fungsi vital dalam eksistensi manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *