Diskusi

Dalam Hubungan Antar-Bangsa, Negara Besar yang Kaya dan Kuat Cenderung Memberi Pengaruh Besar pada Masyarakat Negara Berkembang: Permasalahan Dampak Globalisasi dan Respon Melalui Penguatan Kapasitas Komunitas Lokal.

×

Dalam Hubungan Antar-Bangsa, Negara Besar yang Kaya dan Kuat Cenderung Memberi Pengaruh Besar pada Masyarakat Negara Berkembang: Permasalahan Dampak Globalisasi dan Respon Melalui Penguatan Kapasitas Komunitas Lokal.

Sebarkan artikel ini

Globalisasi, sebuah fenomena yang telah membentuk dunia kita sebagaimana adanya hari ini, memiliki dua wajah. Di satu sisi, ia telah membantu negara berkembang tumbuh dan berkembang dengan memfasilitasi akses ke pasar global dan teknologi canggih. Di sisi lain, gaya hidup, adat istiadat, dan budaya dari negara-negara maju seringkali menguasai cara hidup masyarakat di negara berkembang.

Khususnya, dalam bidang seni musik, fenomena ini sangat terlihat. Bergantung pada pengaruh dari tanah asing, jenis dan gaya musik dari negara-negara maju sering menjadi tren di negara berkembang. Bagi Indonesia, fenomena hegemoni budaya seperti ini menjadi tantangan yang problematis.

Hegemoni Budaya dan Imbasnya bagi Masyarakat Indonesia

Hegemoni budaya adalah proses di mana ide dan gagasan dari suatu kelompok dominan diterima oleh kelompok lain, tidak peduli apakah kelemahan atau efek negatif terkait ada atau tidak. Dalam konteks Indonesia, musik Barat dan gaya hidup yang diasosiasikan dengannya tidak hanya mendominasi pasar musik lokal, tekanan untuk “mengikuti tren” juga mendorong banyak musisi dan produser musik lokal untuk meniru atau mengadopsi genre dan gaya ini hingga batas-batas mereka sendiri.

Dampak Globalisasi dan Tanggapan Melalui Penguatan Komunitas Lokal

Permasalahan ini bukanlah tentang menjauhkan diri dari pengaruh budaya Barat atau negara maju, melainkan tentang bagaimana masyarakat lokal dapat merespon secara aktif dan menggerakan potensi budaya mereka sendiri. Maka, salah satu cara terbaik untuk melawan hegemoni budaya adalah melalui penguatan kapasitas komunitas lokal.

Pertama, memberikan platform atau panggung yang mendukung budaya lokal dapat membantu adanya penerimaan dan apresiasi yang lebih besar terhadap seni dan musik lokal. Selama ini, sebagian besar stasiun radio dan televisi lebih banyak memutar lagu dan acara Barat dibandingkan konten lokal. Namun, jika media bisa memberikan porsi yang lebih besar kepada konten lokal, maka bakat dan karya dari daerah juga bisa mendapatkan apresiasi yang seharusnya.

Kedua, pendidikan dan pelatihan yang tepat juga sangat penting. Pelatihan dan workshop musik dapat memberikan pengetahuan yang diperlukan untuk masyarakat lokal agar dapat memahami dan menerapkan teknik musik modern dalam konteks musik lokal mereka.

Ketiga, mendorong kerjasama dan kolaborasi antara musisi lokal dan internasional juga berpotensi mendukung perkembangan musik lokal. Dengan demikian, ini dapat membantu musisi lokal memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya mereka sendiri dan melihat bagaimana budaya mereka dapat berinteraksi dan beradaptasi dengan musik dari budaya lain.

Kesimpulannya, meskipun globalisasi dan pengaruh budaya Barat di Indonesia telah menjadi tantangan bagi perkembangan budaya dan seni lokal, penting bagi masyarakat Indonesia untuk merespon dengan cara yang membangun dan positif. Penguatan komunitas lokal melalui pendidikan, kerjasama, dan penciptaan platform yang mendorong ekspresi budaya lokal dapat menjadi langkah penting dalam menjaga dan mempopulerkan budaya dan musik Indonesia di kancah internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *