Pengolahan pangan merupakan proses multifaset yang bergantung pada beberapa disiplin ilmu untuk optimasi dan peningkatan produk. Diantaranya, ilmu kimia memainkan peran pokok di belakang layar demi menghasilkan produk pangan yang berkualitas tinggi. Seperangkat aspek kemampuan ilmu kimia dalam pengawetan makanan juga menambah dimensi lain dalam pengembangan industri pangan.
Mengenal Ilmu Kimia dalam Industri Pangan
Ilmu kimia terbukti sebagai alat yang sangat penting dalam industri pangan, membantu untuk memahami, mengatur, dan memanipulasi berbagai fenomena kimia yang berlangsung saat pengolahan makanan. Ini mencakup studi tentang struktur dan sifat-sifat substansi dalam pangan, interaksi di antara komponen-komponen tersebut, dan perubahan yang diajarkan oleh pengolahan dan penyimpanan.
Sebagai contoh, analisis kimia memungkinkan perumusan racikan yang tepat dalam pembuatan produk seperti roti dan gelato dengan konsistensi yang diharapkan. Selanjutnya, pemahaman tentang reaksi kimia seperti reaksi Maillard — reaksi antara gula dan protein yang memberikan rasa coklat ‘gorengan’ pada makanan — membantu dalam pengembangan dan standarisasi metode memasak.
Penggunaan Zat Pengawet dalam Industri Pangan
Dalam konteks pengawetan makanan, substansi kimia digunakan untuk mencegah kerusakan makanan akibat mikroorganisme, enzim, atau reaksi oksidasi. Ada berbagai jenis pengawet yang diizinkan oleh badan pengawas kesehatan makanan seperti FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat ataupun BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) di Indonesia.
Beberapa zat pengawet yang sering digunakan meliputi asam-asaman seperti asam benzoat dan asam sorbat, yang mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Nitrit dan nitrat digunakan untuk pengawetan daging dan berfungsi sebagai penghambat bakteri Clostridium botulinum, penyebab botulisme. Sementara itu, antioksidan seperti BHA (butylated hydroxyanisole) dan BHT (butylated hydroxytoluene) diterapkan untuk mencegah oksidasi lemak dan minyak, menjaga rasa dan aroma.
Kesimpulan
Karena itu, jelas bahwa ilmu kimia memiliki kontribusi besar dalam industri pangan, memberikan pemahaman mendalam dan kontrol atas berbagai proses dan reaksi yang terjadi selama proses pengolahan dan penyimpanan. Penggunaan zat pengawet tertentu juga memungkinkan peningkatan umur simpan dan kestabilan produk, berkontribusi pada peningkatan mutu pangan.
Jadi, jawabannya apa? Ilmu kimia adalah komponen integral dari industri pangan, bertindak sebagai kunci untuk meningkatkan mutu pangan dan zat-zat kimia seperti asam benzoat, asam sorbat, nitrit, nitrat, BHA dan BHT adalah beberapa contoh pengawet yang dipakai dalam industri pangan untuk mempertahankan kualitas dan kesegaran produk.