Budaya

Dalam Kurikulum Prototipe Terdapat Program yang Memberikan Pembelajaran Kontekstual

×

Dalam Kurikulum Prototipe Terdapat Program yang Memberikan Pembelajaran Kontekstual

Sebarkan artikel ini

Pendidikan merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, dan perannya mulai dari menciptakan kesadaran, mengembangkan keterampilan, dan membentuk karakter individu. Salah satu cara untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran adalah dengan menggunakan kurikulum yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan kontemporer. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah pembelajaran kontekstual yang ada dalam kurikulum prototipe.

Pengertian Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual (contextual learning) adalah suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang membantu siswa mengaitkan materi yang dipelajari dengan konteks kehidupan nyata. Tujuannya adalah untuk membuat siswa lebih memahami dan menginternalisasi materi pelajaran, sehingga mereka dapat mengaplikasikannya dalam situasi sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran kontekstual mengedepankan penerapan konsep, teori, dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Kurikulum Prototipe dan Program Pembelajaran Kontekstual

Kurikulum prototipe merupakan cetak biru yang dirancang untuk menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan kontemporer. Program pembelajaran kontekstual dalam kurikulum prototipe dirancang dengan cara berikut:

  1. Integrasi Materi Pelajaran dengan Dunia Nyata: Salah satu ciri dalam program pembelajaran kontekstual adalah menggabungkan materi pelajaran dengan kasus-kasus, situasi, atau fenomena kehidupan nyata yang relevan dengan materi tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui proses problem-based learning atau project-based learning yang menekankan pada penerapan konsep atau teori dalam konteks kehidupan sehari-hari.
  2. Keterampilan Abad 21: Kurikulum prototipe yang mengusung pembelajaran kontekstual, menghargai kebutuhan siswa untuk menguasai keterampilan abad 21. Keterampilan ini meliputi berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas. Materi yang diajarkan harus didesain dan disampaikan untuk mendukung pengembangan keterampilan ini.
  3. Pilihan Topik dan Sumber Belajar: Program pembelajaran kontekstual berfokus pada pilihan topik menarik yang relevan dengan kehidupan siswa. Materi tersebut tidak terbatas pada buku teks saja, melainkan melibatkan berbagai sumber belajar, seperti artikel, video, dan media interaktif lainnya.
  4. Metode Pembelajaran Aktif: Pembelajaran kontekstual mengutamakan metode pembelajaran aktif yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Beberapa contoh metode pembelajaran aktif yang digunakan dalam program pembelajaran kontekstual adalah: diskusi, role play, penyelidikan, dan experiential learning.
  5. Evaluasi Autentik: Evaluasi dalam program pembelajaran kontekstual adalah menerapkan penilaian yang sesuai dengan konteks kegiatan pembelajaran. Evaluasi ini dapat mencakup berbagai format, seperti portfolio, rubrik, atau tes kinerja, yang dapat memberikan gambaran lebih holistik mengenai perkembangan kompetensi siswa.

Kesimpulan

Kurikulum prototipe yang memasukkan program pembelajaran kontekstual membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Dengan menggabungkan materi, strategi, dan metode yang sesuai dengan konteks kehidupan nyata siswa, diharapkan mereka dapat lebih memahami dan menginternalisasi materi pelajaran. Sehingga, mereka menjadi lebih siap mengaplikasikan konsep, teori, dan keterampilan yang diperoleh dalam situasi sehari-hari dan menghadapi tantangan di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *