Budaya

Dalam Masyarakat Tradisional untuk Mobilitas Sosial Vertikal Hampir Tidak Boleh Terjadi, Hal Ini Merupakan Kehidupan Terasing Akibat

×

Dalam Masyarakat Tradisional untuk Mobilitas Sosial Vertikal Hampir Tidak Boleh Terjadi, Hal Ini Merupakan Kehidupan Terasing Akibat

Sebarkan artikel ini

Masyarakat tradisional, yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang tertutup dan terikat oleh adat istiadat, sering kali mengalami keterbatasan dalam hal mobilitas sosial vertikal. Keterbatasan ini menyebabkan kehidupan terasing bagi mereka yang beraspirasi untuk naik kelas, berprestasi lebih tinggi, atau mengejar peluang hidup yang lebih baik. Dalam konteks ini, artikel ini akan menjelaskan mengapa mobilitas sosial vertikal hampir tidak mungkin terjadi dalam masyarakat tradisional dan bagaimana hal ini mengakibatkan kehidupan terasing bagi individu yang terkena dampaknya.

Keterikatan pada Adat dan Struktur Sosial

Salah satu alasan utama mengapa mobilitas sosial vertikal sulit dicapai dalam masyarakat tradisional adalah karena adat istiadat dan struktur sosial yang mapan. Masyarakat ini sering kali memiliki sistem kasta atau peran yang telah ditetapkan bagi setiap individu, berdasarkan keluarga dan latar belakang mereka. Hal ini membuat pergerakan vertikal dalam struktur sosial menjadi langka dan bahkan dianggap tabu.

Resistensi Terhadap Perubahan

Seiring berjalannya waktu, perubahan dalam tatanan sosial dianggap sebagai gangguan atau ancaman bagi stabilitas dan identitas masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat tradisional cenderung menahan diri untuk menerima perubahan yang mengancam tradisi dan nilai-nilai yang telah ada sepanjang generasi – hal ini termasuk mobilitas sosial vertikal.Keengganan terhadap perubahan ini juga menciptakan hambatan bagi individu yang mencoba untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi yang ada.

Akses Terbatas ke Pendidikan dan Kesempatan Ekonomi

Masyarakat tradisional juga sering kali memiliki akses yang terbatas ke sumber daya, seperti pendidikan dan kesempatan ekonomi. Hal ini membatasi kemampuan individu untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai mobilitas sosial vertikal, dan menciptakan lingkungan yang menopang sistem kelas yang ada.

Kehidupan Terasing Akibat

Individu yang berusaha untuk mencapai mobilitas sosial vertikal dalam masyarakat tradisional sering kali menghadapi konsekuensi negatif karena perlawanan terhadap perubahan. Mereka bisa dianggap sebagai pengkhianat atau diasingkan dari keluarga dan komunitas mereka, yang memungkinkan mereka untuk diidentifikasi dan diberlakukan sanksi. Akibatnya, individu ini mungkin tidak akan pernah mendapatkan dukungan dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk meningkatkan kedudukan mereka dalam masyarakat.

Jadi, jawabannya apa?

Untuk mengatasi kehidupan terasing akibat keterbatasan mobilitas sosial vertikal dalam masyarakat tradisional, individu dan masyarakat harus membuka diri terhadap konsep perubahan sosial dan ekonomi. Inisiatif seperti pendidikan yang inklusif dan pemberdayaan ekonomi bagi individu dari berbagai latar belakang, dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi yang ada. Selain itu, mengadopsi nilai-nilai yang mendorong integrasi, kerjasama, dan dialog, dapat menciptakan ruang bagi mobilitas sosial vertikal dan kehidupan yang lebih baik bagi semua anggota masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *