Diskusi

Dalam Pepatah Jawa, “Guru Artinya Digugu lan Ditiru” Maksudnya Adalah

×

Dalam Pepatah Jawa, “Guru Artinya Digugu lan Ditiru” Maksudnya Adalah

Sebarkan artikel ini

Kebudayaan Jawa yang kaya dan beragam memiliki banyak ungkapan dalam bentuk pepatah atau peribahasa, yang digunakan untuk menggambarkan ide-ide atau konsep-konsep tertentu. Salah satu pepatah tersebut adalah “Guru DiguGugu lan DiTiru” yang secara harfiah berarti “guru dicari dan ditiru”. Pepatah ini telah menjadi cara penting dalam mendidik anak-anak Muda Jawa tentang perlunya tuntutan ilmu dan penghormatan kepada guru.

Peran Penting Guru dalam Masyarakat Jawa

Kata “Guru”, dalam setiap masyarakat, biasanya merujuk kepada orang yang memberikan pengetahuan atau pengajaran. Di Jawa, guru memiliki peran yang penting dan dihormati. Arti dari “Digugu lan Ditiru” mencerminkan peran penting yang dipertanggungjawabkan kepada guru dalam proses pembelajaran. “DiguGugu” berarti mencari atau mencari pengetahuan, sedangkan “Diturut” berarti dipatuhi atau ditiru. Ini menunjukkan pengakuan atas guru sebagai sumber pengetahuan dan panutan moral.

Makna Mendalam dari Golongan “Digugu lan Ditiru”

Tidak seperti sebagian besar pepatah pada umumnya, “Gidi Guru” melampaui definisi literalnya. Memahami makna subyektif dari pepatah ini memerlukan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Jawa.

“DiguGugu” tidak hanya berarti mencari pengetahuan dari seorang guru. Dalam konteks ini, itu juga merujuk kepada pencarian yang berkelanjutan dan tak berhenti untuk mengejar pengetahuan, untuk terus belajar dan tumbuh.

Di sisi lain, “DiTiru” merujuk kepada ide tentang meniru sikap, nilai, perilaku, dan prinsip prinsip yang diajarkan oleh guru. Ini menunjukkan rasa hormat yang mendalam terhadap kebijaksanaan dan pengajaran guru, dan pentingnya menginternalisasi dan menerapkan pengetahuan dan nilai-nilai ini dalam hidup sehari-hari.

Tersirat dalam pepatah ini juga adalah peran guru sebagai panutan moral dan etis, orang yang melalui perilaku dan prakteknya sendiri, memberikan tontonan peran untuk siswa-siswanya.

Kesimpulan

Melalui peribahasa “Guru DiguGugu lan DiTiru”, kita dapat melihat penghargaan dan penghormatan utama yang ditujukkan kepada guru dalam masyarakat Jawa. Menyiratkan bahwa seorang guru bukan hanya penyedia pengetahuan, tetapi juga panutan dan pemimpin moral.

Jadi, jawabannya apa? Dalam pepatah Jawa, “Guru DiguGugu lan DiTiru” berarti bahwa seorang guru dihargai sebagai sumber pengetahuan yang harus dicari dan panutan yang harus ditiru. Ini menunjukkan sikap penghormatan dan pengejaran pengetahuan yang tak henti-hentinya, serta pengakuan atas guru sebagai panutan moral dan etis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *