Sebuah sistem mempunyai siklus hidup tersendiri yang melibatkan berbagai tahap demi tahap untuk pengembangannya hingga penyelesaiannya. Siklus hidup pengembangan sistem (SDLC atau System Development Life Cycle) umumnya terdiri dari enam tahap: Perencanaan, Analisis, Desain, Pengembangan, Pengujian, serta Pemeliharaan dan Evaluasi. Setiap tahapan ini memiliki peran penting dalam memastikan pengembangan sistem yang efisien dan efektif.
Fase perencanaan melibatkan pemahaman terhadap masalah dan tujuan yang ingin dicapai. Pada fase analisis, sistem yang lama diteropong untuk mencari titik kekurangan dan dilema. Fase desain melingkupi proses merancang sistem baru, menghasilkan model dan skema kerja sistem tersebut. Selanjutnya, fase pengembangan melibatkan pembuatan dan penerapan sistem tersebut. Selanjutnya adalah fase pengujian, di mana sistem diuji untuk melihat apakah semua bagian berjalan dengan baik. Tahap terakhir adalah pemeliharaan dan evaluasi, dimana sistem dievaluasi dan diperbaiki secara berkala untuk mencegah kerusakan atau gangguan.
Penyisihan salah satu dari proses ini seharusnya bukanlah ide yang baik. Setiap tahap memiliki perannya masing-masing dalam penyusunan sistem yang efektif dan efisien. Meskipun mungkin tampak bahwa menghapus satu tahap dapat mempercepat proses, justru hal ini dapat menjadi biang keributan di kemudian hari.
Misalkan tahap pengujian diabaikan. Hal ini mungkin akan menghemat waktu dan sumber daya dalam jangka pendek, tetapi dapat menyebabkan banyak masalah jika sistem mengandung bug atau masalah lainnya yang potensial. Pengguna mungkin menemukan sistem tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya, atau bahkan mengalami gangguan besar yang berhubungan dengan sistem. Luo (2012) menemukan bahwa tanpa tahap pengujian yang lengkap, kemungkinan sistem mengalami gangguan meningkat hingga 40%.
Selain itu, tahapan perencanaan, analisis dan desain juga sangat vital. Mereka membantu mencegah masalah sebelum mereka muncul dan memastikan bahwa sistem telah dibangun dengan standar dan tujuan yang tepat (Yang, 2010). Tanpa tahap ini, ada risiko besar bahwa sistem yang telah dibangun tidak akan memenuhi kebutuhan pengguna atau bisnis, atau tidak akan naik skala dengan baik sesuai dengan perubahan kebutuhan.
Dapat disimpulkan bahwa setiap tahap dalam siklus hidup pengembangan sistem sangat penting dan harus dilakukan. Melewatkan salah satu tahap dapat menimbulkan masalah di lain hari dan mungkin berpotensi merugikan bisnis atau organisasi Anda. Dengan mengikuti setiap tahap dengan hati-hati dan tepat waktu, Anda akan merasa yakin bahwa sistem yang dihasilkan berkualitas tinggi dan akan berfungsi sesuai kebutuhan dan keinginan pengguna.