Wawancara bebas adalah bentuk wawancara semi-terstruktur yang tidak memiliki pertanyaan yang ditentukan sebelumnya. Sebagai gantinya, pewawancara memiliki kebebasan untuk bertanya apapun kepada narasumber, berdasarkan apa yang mereka anggap relevan dan informatif saat itu. Meski tampaknya fleksibel, ada batasan yang masih harus diperhatikan oleh pewawancara. Tapi apa saja batasan tersebut?
Sebagai pertama, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seharusnya sesuai dengan tujuan wawancara. Selanjutnya, pertanyaan tersebut juga harus berhubungan dengan topik yang sedang dibahas. Tidak pantas jika narasumber sedang membicarakan mengenai karir profesionalnya, kemudian pewawancara malah bertanya tentang kehidupan pribadinya yang tidak berhubungan dengan topik.
Selain itu, pewawancara juga harus mempertimbangkan etika dan kesopanan. Bahkan di dalam wawancara bebas sekalipun, pertanyaan yang tidak sopan atau ofensif tidak boleh diajukan. Misalnya, pertanyaan yang menyudutkan, menceritakan rahasia pribadi, atau pertanyaan yang berbau diskriminatif.
Pewawancara juga harus memperhatikan batasan hukum. Beberapa pertanyaan bisa melanggar hukum privasi, misalnya pertanyaan tentang latar belakang medis, kepercayaan agama, atau orientasi seksual tanpa adanya persetujuan narasumber. Pewawancara harus memastikan bahwa segala pertanyaan yang diajukan tidak memaksa narasumber untuk mengungkap informasi yang bisa merusak hak-haknya.
Walau batasan-batasan ini mungkin tampaknya mengurangi kebebasan dalam wawancara bebas, namun sebenarnya batasan ini ada untuk melindungi narasumber. Menghormati narasumber bukan hanya memacu percakapan yang lebih baik dan lebih berwawasan, tapi juga penting untuk mempertahankan hubungan baik dan kepercayaan.
Wawancara bebas memang memberikan kebebasan lebih besar kepada pewawancara, namun kebebasan tersebut harus selalu beriringan dengan tanggung jawab. Sangat penting bagi siapa saja yang melakukan wawancara bebas untuk memahami dan menghargai batas-batas ini demi keberhasilan wawancara.
Jadi, jawabannya apa? Dalam wawancara bebas, pewawancara boleh menanyakan apa saja kepada narasumber asalkan pertanyaan masih relevan dengan topik pembicaraan, sopan, dan tidak melanggar hukum serta hak privasi narasumber.[]