Perubahan adalah suatu hal yang tak terelakkan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam konteks sosial dan teknologi. Dalam beberapa dekade terakhir, berkembangnya teknologi telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap struktur dan pola hidup di masyarakat desa. Sementara banyak yang beranggapan bahwa teknologi membawa sejumlah manfaat bagi masyarakat desa, ada juga dampak negatif yang perlu dipertimbangkan.
Disrupsi Ekonomi
Penggunaan teknologi dalam bidang pertanian, misalnya, telah mengubah cara petani bekerja. Meskipun ini membantu meningkatkan produktivitas, penggunaan teknologi juga dapat menghasilkan dampak negatif. Misalnya, penggunaan mesin pertanian canggih dapat mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja fisik, sehingga menyebabkan pengangguran di kalangan penduduk desa.
Erosi Budaya
Teknologi juga memiliki potensi untuk menggerus identitas budaya lokal. Media sosial, televisi, dan internet mempengaruhi penduduk desa dengan menyajikan berbagai budaya dan gaya hidup global yang mungkin tidak sesuai dengan norma dan nilai tradisional. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya budaya lokal serta nilai-nilai tradisional yang sebelumnya menjadi ciri khas masyarakat desa.
Gap Sosial
Berkembangnya teknologi juga bisa memperlebar jurang antara mereka yang memiliki akses dan mereka yang tidak. Ini dapat memperdalam ketidaksetaraan sosial, terutama di desa-desa di mana akses internet dan teknologi digital masih terbatas. Selain itu, biaya untuk mendapatkan akses ke teknologi juga bisa menjadi hambatan bagi sebagian orang, yang berujung kepada perbedaan yang semakin besar antara “yang kaya dengan teknologi” dan “yang miskin dalam teknologi”.
Dampak Lingkungan
Teknologi juga memiliki dampak langsung dan tidak langsung pada lingkungan. Misalnya, penggunaan teknologi dalam pertanian seperti mesin dan pestisida bisa merusak kondisi tanah dan sumber air di desa tersebut. Selain itu, pembuangan limbah teknologi juga menjadi masalah lingkungan yang serius.
Dalam rangka mengimbangi dampak negatif ini, penting untuk melakukan pendekatan yang seimbang antara pemanfaatan teknologi dan pemeliharaan struktur sosial, budaya, dan lingkungan alam di desa. Teknologi harus digunakan sebagai alat untuk memajukan dan memperingan beban masyarakat desa, bukan sebagai alat yang dapat merusak struktur dan nilai-nilai kerakyatan mereka.