Budaya

Dari Kasus Bom Bunuh Diri di Medan, Pelaku Diduga Terpengaruh Paham Radikalisme dari Istri dan Guru Mengajinya. Dari Kejadian tersebut, Radikalisme Sangat Mengancam Keutuhan Bangsa Indonesia dan merupakan Penyimpangan Pancasila Sila …

×

Dari Kasus Bom Bunuh Diri di Medan, Pelaku Diduga Terpengaruh Paham Radikalisme dari Istri dan Guru Mengajinya. Dari Kejadian tersebut, Radikalisme Sangat Mengancam Keutuhan Bangsa Indonesia dan merupakan Penyimpangan Pancasila Sila …

Sebarkan artikel ini

Radikalisme merupakan paham yang mengedepankan perubahan radikal terhadap sistem yang berlaku dan, dalam beberapa kasus, dapat beralih menjadi tindakan kekerasan yang mengancam stabilitas dan keutuhan suatu bangsa. Terlebih dalam konteks Indonesia sebagai negara yang berlandaskan Pancasila, paham radikalisme merupakan penyimpangan dari sila ke-3 Pancasila yaitu “Persatuan Indonesia.”

Kasus bom bunuh diri di Medan yang terjadi beberapa waktu lalu memberi gambaran betapa dampak buruk paham radikalisme. Pelaku diduga kuat terpengaruh paham radikalisme dari istri dan guru yang mengajinya. Hal tersebut menunjukkan betapa radikalisme dapat merasuki dan merubah pola pikir seseorang hingga mendorongnya melakukan aksi yang merusak dan merenggut banyak nyawa.

Radikalisme dan Ancaman Terhadap Keutuhan Bangsa

Sebuah negara berdiri dan bertahan atas dasar persatuan dan kesatuan. Pada saat elemen-elemen dalam masyarakat mulai terpengaruh paham radikal dan mulai menebar kebencian, intoleransi, dan diskriminasi, maka keutuhan dan persatuan di dalam masyarakat pun mulai terancam.

Pancasila, sebagai dasar filsafat dan ideologi bangsa Indonesia, menekankan pentingnya kerukunan dan persatuan, tanpa memandang suku, agama, ras, dan antar golongan. Pada sila ke-3, “Persatuan Indonesia”, Pancasila menegaskan bahwa segala bentuk pemikiran yang dapat merusak persatuan dan kesatuan merupakan bentuk penyimpangan.

Radikalisme: Penyimpangan dari Sila Ketiga Pancasila

Sila ketiga Pancasila, “Persatuan Indonesia”, berarti bahwa bangsa Indonesia harus bersatu, tidak terpecah belah, dan melarang setiap bentuk perpecahan baik dalam pikiran maupun dalam tindakan. Paham radikalisme yang menyebabkan kekerasan, diskriminasi, dan merusak persatuan dan kesatuan bangsa, sangat bertentangan dengan sila ini.

Para penganut paham radikal cenderung menolak perbedaan dan keberagaman, hal ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang menerima dan merayakan keberagaman. Oleh karena itu, perlu ada upaya dari semua pihak untuk memberantas paham radikal dan mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk penanggulangan.

Kesimpulan

Melihat dari kasus di Medan, jelas bahwa paham radikalisme bukan hanya menjadi ancaman terhadap individu yang terpengaruh, tetapi juga bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, memerangi paham radikalisme bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi semua elemen bangsa. Mari kita jaga nilai-nilai Pancasila dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *