Produksi optimum mengacu pada tingkat produksi di mana biaya per unit produk setinggi mungkin dapat dikurangi. Jadi, ini adalah proporsi kuantitas input yang digunakan dalam proses produksi ke output yang dihasilkan. Dalam konteks ekonomi, kedua konsep – produksi dalam jangka pendek dan jangka panjang – memiliki arti unik dan penting.
Produksi Jangka Pendek
Dalam jangka pendek, satu atau lebih input ke dalam proses produksi tetap konstan, sementara yang lain dapat diubah. Misalnya, dalam jangka pendek, suatu perusahaan barang mungkin tidak dapat mengubah ukuran pabriknya dengan cepat atau membeli mesin baru karena keterbatasan waktu atau biaya. Faktor-faktor seperti ini dikenal sebagai faktor produksi tetap.
Meskipun demikian, ada beberapa faktor yang dapat diubah, sesuai kebutuhan dan keadaan. Misalnya, perusahaan mungkin dapat mengubah jumlah bahan baku yang digunakan atau jumlah karyawan yang bekerja. Faktor-faktor ini dikenal sebagai faktor produksi variabel. Bentuk produksi yang paling umum dalam jangka pendek adalah hukum hasil yang semakin merosot, yang menandakan bahwa penambahan output dari penambahan faktor produksi variabel akan berkurang setelah titik tertentu.
Produksi Jangka Panjang
Di sisi lain, dalam periode waktu yang lebih lama, perusahaan memiliki fleksibilitas lebih untuk mengubah semua faktor produksi, baik tetap maupun variabel. Mereka mungkin dapat memperluas atau memodernisasi pabrik, membeli peralatan baru, atau mengubah strategi manajemen mereka. Dalam tahap produksi jangka panjang ini, semua faktor produksi menjadi variabel.
Selanjutnya, ekonomi skala – penurunan biaya rata-rata produksi sebagai hasil dari peningkatan skala produksi – sering kali menjadi signifikan dalam jangka panjang. Ini berarti bahwa produksi massal dapat menghasilkan biaya per unit yang lebih rendah, dan efisiensi keseluruhan dapat ditingkatkan.
Kesimpulan
Dus, dapat disimpulkan bahwa perbedaan utama antara produksi dalam jangka pendek dan jangka panjang adalah tingkat fleksibilitas dalam mengubah faktor produksi. Di jangka pendek, beberapa faktor produksi harus tetap, sementara dalam jangka panjang, semua faktor menjadi variabel. Tetap mempertahankan produksi pada tingkat optimum penting dalam kedua situasi untuk memastikan efisiensi dan efektivitas dalam proses produksi.