Pendahuluan
Demak, sebuah kota kecil yang berlokasi di provinsi Jawa Tengah, Indonesia, dikenal secara luas sebagai pusat penyebaran agama Islam di pulau Jawa. Seiring berjalannya waktu, dengan berbagai peristiwa besar yang ada, Demak telah menjadi situs penting bagi sejarah Indonesia, terutama dalam konteks penyebaran Islam. Namun, pertanyaan yang seringkali muncul adalah, bagaimana Demak bisa menjadi pusat dari penyebaran agama ini? Jelas bahwa dukungan penuh yang datang dari berbagai pihak terlibat dalam keberhasilan ini.
Dukungan dari Penguasa
Perubahan besar dalam sejarah Demak terjadi pada abad ke-15, di mana kejayaan Majapahit semakin meredup dan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa mulai bermunculan. Salah satu hal terpenting dalam proses penyebaran agama Islam di Jawa ini bisa dilihat melalui penguasa Demak sendiri. Khususnya, Raden Patah dan Sultan Trenggana adalah dua figur pemimpin Demak yang sangat penting.
Raden Patah, juga dikenal sebagai Sultan Demak I, merupakan penguasa pertama kerajaan Demak yang mendukung penyebaran agama Islam. Mayoritas sumber sejarah menjabarkan bahwa beliau sendiri adalah seorang muslim yang taat, dan dengan kedudukan sebagai raja, dia mampu mensupport dakwah Islam di wilayahnya. Dekatnya Raden Patah dengan penyebar agama Islam ternyata juga membawa kota Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam baru di Jawa.
Namun, kerja keras Raden Patah tidak terhenti hanya pada dirinya, namun berlanjut pada penerusnya, Sultan Trenggana. Sultan Trenggana, sebagai Sultan Demak II, merupakan salah satu penguasa yang juga berperan besar dalam penyebaran agama Islam di Jawa.
Dukungan dari Ulama
Selain dari penguasa, dukungan terhadap penyebaran agama Islam juga datang dari para ulama yang ada. Dalam hal ini, Wali Songo adalah para ulama yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di pulau Jawa, khususnya di Demak.
Wali Songo atau ‘sembilan orang santo’ merupakan sekelompok pemuka agama yang terdiri dari sembilan orang ulama. Mereka menggunakan berbagai strategi dakwah untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat Jawa, mulai dari pendekatan budaya, pendidikan, hingga perdagangan. Salah satu anggota Wali Songo sendiri, yaitu Sunan Kalijaga, dikatakan sebagai pelopor pembangunan Masjid Agung Demak, yang saat ini merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di Jawa.
Kesimpulan
Di atas semua itu, dukungan yang datang dari penguasa dan ulama memainkan peran penting sehingga kota Demak bisa menjadi pusat penyebaran agama Islam di pulau Jawa. Pengaruh mereka bukan hanya berhenti di titik sejarah saja, namun masih terasa hingga sekarang. Mereka telah membuka jalan bagi penyebaran agama Islam, dan melalui upaya mereka, kota kecil Demak telah menjadi pusat penting penyebaran agama ini di Jawa.