Demokrasi Pancasila merupakan konsep demokrasi yang diadaptasi dari ajaran Pancasila. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, menjadi panduan dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam penerapan demokrasi. Pemerintahan masa Orde Baru telah menerapkan demokrasi Pancasila ini dengan fokus dan prioritas tertentu, yang telah menghasilkan begitu banyak dampak yang telah membentuk Indonesia seperti saat ini.
Demokrasi Pancasila yang diterapkan pada masa Orde Baru mengutamakan pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mufakat, bukan melalui pemilihan umum seperti demokrasi liberal. Konsep ini sesuai dengan sila ke-4 Pancasila, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan, dalam permusyawaratan/ perwakilan.” Hal ini mencerminkan pemahaman bahwa keputusan kolektif yang dicapai melalui musyawarah kemudian mufakat akan lebih mengakomodasi aspirasi rakyat luas, dan diharapkan dapat menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu, demokrasi Pancasila pada masa Orde Baru juga mengutamakan stabilitas politik di atas segalanya. Pada masa itu, Indonesia melewati berbagai tantangan politik dan ekonomi yang memerlukan stabilitas dan konsistensi dalam kebijakan politik. Prioritaskan stabilitas di atas segalanya ini tercermin melalui penguatan kekuasaan eksekutif dan penggunaan sistem satu partai, Golkar, yang didukung oleh tentara sebagai penjamin stabilitas politik.
Namun demikian, pendekatan demokrasi Pancasila ini juga mendapat kritik. Beberapa menilai bahwa penerapan demokrasi Pancasila pada masa Orde Baru telah merusak esensi demokrasi itu sendiri, yaitu kebebasan dalam menyalurkan aspirasi dan transparansi dalam proses-proses politik. Selain itu, stabilitas politik yang diutamakan sering kali mengesampingkan hak-hak dasar rakyat dan ruang-ruang demokrasi.
Secara keseluruhan, demokrasi Pancasila yang diterapkan pada masa Orde Baru adalah demokrasi yang mengutamakan musyawarah untuk mufakat dan stabilitas politik di atas segalanya. Meski mendapat kritik, hal ini merupakan refleksi dari kebijakan pada masa itu dan telah membawa Indonesia melalui berbagai tantangan.
