Khulafaur Rasyidin merupakan gelar untuk keempat Kepala Negara Islam pertama yang menggantikan Prohet Muhammad SAW setelah wafatnya. Keempat pemimpin ini dikenal karena pengetahuan, kebijakan, dan keadilan mereka. Mereka dipandang sebagai model kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat Islam. Dari keempat Khulafaur Rasyidin, ada yang mendapatkan gelar “Babul Ilmi” yang berarti “Pintu Pengetahuan”. Siapakah dia?
Pemimpin tersebut adalah Ali bin Abi Thalib, yang menjadi khalifah keempat dan terakhir dalam Khulafaur Rasyidin. Ali sangat dikenal karena kepandaiannya, pengetahuannya yang luas, dan kebijakan bijaknya. Ali adalah seorang yang berpendidikan dan sangat bijaksana dan dihargai karena wawasannya yang mendalam akan agama dan dunia.
Bukan hanya merupakan salah satu dari sepuluh yang dijamin masuk surga, Ali juga adalah sepandai-pandainya Sahabat. Ketika Rasullah SAW menggambarkan Ali, Beliau berkata, “Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya.” Dengan kata lain, jika seseorang ingin mengetahui ilmu dari Rasulullah, maka dia harus melalui Ali. Itulah mengapa Ali mendapat julukan Babul Ilmi, yang berarti ‘Pintu Pengetahuan’.
Dengan menjadi Babul Ilmi, Ali bin Abi Thalib memiliki peran penting dalam penyebaran ilmu Islam. Pengajaran dan prinsip-prinsipnya tentang kehidupan, etika, dan moral masih memiliki dampak besar pada masyarakat Islam hingga hari ini.
Ali Bin Abi Thalib bukan hanya seorang pemimpin, tetapi juga seorang pembelajar, seorang guru, dan panduan bagi masyarakat. Kontribusinya terhadap penyebaran dan pemahaman ilmu Islam tidak bisa diabaikan. Pemikirannya yang cermat, wawasan filosofisnya, dan pengetahuannya yang luas memiliki pengaruh yang membuatnya menjadi Babul Ilmi.
Jadi, jawabannya apa? Dalam Khulafaur Rasyidin, gelar “Babul Ilmi” diberikan kepada Ali bin Abi Thalib karena pengetahuan dan pemahamannya yang mendalam tentang Islam.