Sosial

Di Bawah Ini Merupakan Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot, Kecuali …

×

Di Bawah Ini Merupakan Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot, Kecuali …

Sebarkan artikel ini

Teks anekdot adalah sejenis teks naratif fiktif yang berisi tentang kejadian sebuah peristiwa dengan tujuan untuk menghibur pembaca. Karakteristik dari teks anekdot biasanya pendek, padat, dan disajikan dengan cara yang lucu atau menggugah tawa.

Kaidah kebahasaan di dalam penulisan teks anekdot meliputi sejumlah aspek yang mungkin tak asing lagi di telinga kita, seperti penggunaan kata yang menunjukkan waktu, suasana hati, dan lain sebagainya. Namun, ada juga beberapa hal yang mungkin masih jarang kita dengar.

Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Sejumlah kaidah kebahasaan teks anekdot yang umum adalah:

  1. Struktur wacana: Teks anekdot terdiri dari orientasi, peristiwa, dan re-orientasi.
  2. Bentuk kalimat: Pada umumnya teks anekdot menggunakan bentuk kalimat langsung.
  3. Penggunaan bahasa: Bahasa yang digunakan di teks anekdot biasanya berupa bahasa sehari-hari yang lebih cenderung santai dan menghibur.
  4. Karakter dan pengaturan: Tokoh dalam teks anekdot biasanya sangat karakteristis dan menghibur. Pengaturan biasanya di tempat yang familiar bagi pembaca.

Pengecualian

Namun, adakah pengecualian dalam kaidah kebahasaan teks anekdot ini? Apakah semua teks anekdot harus mengikuti aturan-aturan ini? Jawabnya tentu tidak.

Hal utama yang perlu diingat adalah bahwa anekdot sejatinya merupakan cerita singkat yang bertujuan untuk menghibur. Oleh karena itu, sejauh menyangkut kreativitas penulis, berbagai pengecualian bisa ditemukan. Misalnya, penulis mungkin memilih untuk memperkenalkan tokoh dalam cara yang tidak biasa atau menggunakan bahasa yang lebih formal jika mereka merasa hal tersebut akan menambah efek humor atau keunikan pada cerita.

Secara umum, pengecualian ini mungkin terdapat pada kaidah bahasa yang digunakan di teks anekdot. Walaupun bahasa sehari-hari yang santai lebih banyak ditemukan, bukan berarti penulis tidak bisa menggunakan bahasa yang lebih tinggi atau formal. Sebab, penggunaan bahasa yang berbeda ini justru bisa menjadi daya tarik tersendiri.

Jadi, jawabannya apa? Sebuah anekdot dapat memiliki banyak variasi dan tidak harus selalu mengikuti kaidah umum yang disebutkan di atas — selama tentu saja tujuan utamanya, yaitu menghibur pembaca, masih dapat tercapai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *