Budaya

Di Beberapa Daerah, Perempuan Dianggap Sebagai Pengurus Rumah Tangga dan Tidak Perlu Meneruskan Sekolah: Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

×

Di Beberapa Daerah, Perempuan Dianggap Sebagai Pengurus Rumah Tangga dan Tidak Perlu Meneruskan Sekolah: Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Sebarkan artikel ini

Mobilitas sosial adalah kemampuan individu atau kelompok untuk berpindah dari satu posisi atau kelas sosial ke posisi atau kelas sosial lainnya dalam masyarakat. Mobilitas sosial yang baik dianggap sebagai salah satu ciri dari masyarakat yang adil dan makmur. Akan tetapi, di beberapa daerah terdapat faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial, khususnya bagi perempuan. Faktor tersebut adalah anggapan bahwa perempuan dianggap sebagai pengurus rumah tangga dan tidak perlu meneruskan sekolah.

Perempuan sebagai Pengurus Rumah Tangga

Di beberapa daerah, perempuan masih dianggap sebagai pengurus rumah tangga dan tidak perlu meneruskan sekolah. Anggapan ini berkaitan dengan budaya patriarki yang masih kental, di mana peran perempuan dipandang sebagai ibu rumah tangga yang mengurus suami, anak-anak, dan pekerjaan domestik. Oleh karena itu, disarankan perempuan tidak perlu fokus pada pendidikan melainkan pada kemampuan mengurus rumah tangga.

Dampak Terhadap Mobilitas Sosial Perempuan

Ketidakadilan gender dalam bidang pendidikan ini memiliki dampak yang signifikan terhadap mobilitas sosial perempuan. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menentukan peluang karier, penghasilan, dan status sosial seseorang. Apabila perempuan tidak memiliki kesempatan yang sama dalam pendidikan, maka akan sulit bagi mereka untuk meningkatkan status ekonomi dan sosial mereka dalam masyarakat.

Selain itu, kurangnya akses dan dukungan pendidikan bagi perempuan akan menurunkan tingkat partisipasi mereka dalam dunia kerja formal. Hal ini akan mengakibatkan perempuan bergantung pada pekerjaan informal dengan tingkat penghasilan yang lebih rendah dan kondisi kerja yang kurang baik. Oleh karena itu, gap gender dalam pendidikan merugikan perempuan dalam hal mobilitas sosial.

Upaya dalam Mengatasi Ketidakadilan Gender dalam Pendidikan

Untuk mengatasi ketidakadilan gender dalam pendidikan dan meningkatkan mobilitas sosial perempuan, diperlukan upaya-upaya berikut:

  1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan dan hubungannya dengan mobilitas sosial. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye dan pendidikan massal.
  2. Memberikan dukungan finansial bagi perempuan yang ingin melanjutkan pendidikan, seperti beasiswa dan bantuan biaya sekolah.
  3. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perempuan untuk mengakses pendidikan, seperti sekolah yang aman dan ramah perempuan serta kurikulum yang inklusif.
  4. Melibatkan pemerintah, pemangku kepentingan, dan aktivis hak perempuan dalam merumuskan kebijakan yang mendukung pendidikan perempuan.

Dengan adanya perubahan pandangan dan dukungan terhadap pendidikan perempuan, diharapkan mobilitas sosial perempuan akan meningkat, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih adil dan kesetaraan gender.

Jadi, jawabannya apa? Langkah utama yang perlu dilakukan adalah mengubah pandangan masyarakat tentang peran perempuan dan pentingnya pendidikan bagi mereka. Selanjutnya, dukungan dan kebijakan nyata dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya diperlukan untuk memastikan perempuan memiliki akses yang sama dalam pendidikan, sehingga mereka dapat meningkatkan peluang mobilitas sosial mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *