Diskusi

Di Dunia Ini Ada Suara Yang Tidak Bisa Kita Dengar Sebab Pendengaran Manusia Terbatas. Hal tersebut Berbeda Dengan Pendengaran Allah SWT. Yang Tidak Terbatas Sebab Allah SWT. Memiliki Asmaulhusna

×

Di Dunia Ini Ada Suara Yang Tidak Bisa Kita Dengar Sebab Pendengaran Manusia Terbatas. Hal tersebut Berbeda Dengan Pendengaran Allah SWT. Yang Tidak Terbatas Sebab Allah SWT. Memiliki Asmaulhusna

Sebarkan artikel ini

Dalam penciptaan alam semesta yang penuh dengan misteri dan keindahan, Rasulullah SAW mengatakan bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat. Dia adalah Allah yang memiliki Asmaulhusna, As-Sami (yang Maha Mendengar) adalah salah satu dari 99 nama-nama indah-Nya.

Batas Pendengaran Manusia

Manusia diciptakan dengan keterbatasan baik dalam hal fisik maupun non-fisik. Salah satu dari banyak keterbatasan tersebut adalah dalam hal pendengaran. Pendengaran manusia terbatas pada rentang frekuensi tertentu. Banyak suara di luar rentang ini yang tidak bisa didengar oleh manusia.

Berdasarkan penelitian, manusia biasanya dapat mendengar suara pada kisaran 20 Hertz hingga 20.000 Hertz. Suara-suara dengan frekuensi lebih rendah dari 20 Hertz disebut infrasonik, sementara frekuensi di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik. Kedua jenis suara ini tidak bisa kita dengar.

Hewan-hewan tertentu memiliki rentang pendengaran yang melebihi kemampuan manusia. Misalnya, anjing dapat mendengar suara hingga 65.000 Hertz, dan lumba-lumba bahkan dapat mendengar hingga 150.000 Hertz.

Pendengaran Allah SWT. Yang Tidak Terbatas

Sementara itu, pendengaran Allah SWT. adalah tidak terbatas. Dia mampu mendengar segala sesuatu di alam semesta tanpa terbatas oleh jarak, waktu, atau frekuensi. Ini berarti bahwa bahkan suara-suara yang tidak bisa kita dengar, Allah masih bisa mendengarnya.

Allah disebut sebagai As-Sami, yang berarti Dia Yang Maha Mendengar. Ini adalah salah satu dari 99 nama indah atau Asmaulhusna-Nya. Nama ini menggambarkan salah satu sifat Allah yang mampu mendengar segala sesuatu tanpa batasan.

Tidak ada satu pun suara yang luput dari pendengaran Allah, baik itu suara-suara yang diam-diam maupun yang keras, suara hati yang berbisik, bahkan suara yang paling lembut sekalipun. Allah mendengar semuanya, bahkan jika suara-suara itu berlangsung secara bersamaan.

Kesimpulan

Keterbatasan pendengaran manusia mengingatkan kita akan arti penting ketawadu’an dalam kehidupan ini. Dengan menyadari keterbatasan diri, kita dapat lebih menghargai dan memahami kebesaran Tuhan.

Pendengaran Allah yang tidak terbatas mengajarkan kita bahwa tidak ada apapun yang dapat tersembunyi dari-Nya. Dia selalu mendengar doa-doa dan permohonan kita, serta segala suara di dalam dan di luar rentang pendengaran kita. Dengan menyadari ini, mari kita berusaha lebih sering membisikkan doa dan dzikir kepada-Nya, dan mempercayai bahwa Dia selalu mendengar dan mengetahui segala sesuatunya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *