Berbicara tentang musyawarah dan demokrasi adalah berbicara tentang dua konsep yang cukup kental dalam masyarakat. Musyawarah merupakan ciri khas dari budaya Indonesia terkait pengambilan keputusan, sedangkan demokrasi merupakan sistem politik yang mengedepankan suara terbanyak sebagai penentu keputusan. Pertanyaan seputar di mana titik temu antara kedua konsep tersebut menjadi sangat penting karena akan mendefinisikan bagaimana kedua metode ini dapat dipadukan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan pembentukan kebijakan.
Musyawarah: Pengambilan Keputusan yang Kolektif
Musyawarah, berasal dari bahasa Arab, yang berarti situs berdiskusi atau berkumpul bersama. Di Indonesia, musyawarah merupakan sebuah cara untuk mencapai mufakat atau kesepakatan bersama. Inti dari musyawarah adalah penghargaan terhadap pendapat semua anggota atas suatu masalah dan mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak.
Demokrasi: Suara Terbanyak, Keputusan Terbaik?
Demokrasi, sebagai sistem politik dikenal karena prinsip “suara terbanyak menang”. Dalam demokrasi, keputusan dibuat berdasarkan suara mayoritas, namun tetap memberikan perlindungan kepada hak minoritas. Demokrasi memberikan akses yang sama kepada semua orang untuk memberikan suaranya dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
Titik Temu Musyawarah dan Demokrasi
Jika kita melihat dengan seksama, terdapat beberapa titik temu antara konsep musyawarah dan demokrasi. Keduanya mendorong partisipasi aktif dari semua pihak yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan, baik itu dalam lingkup besar seperti pemerintahan maupun dalam lingkup kecil seperti lingkungan keluarga. Hanya saja, musyawarah lebih mengedepankan penyelesaian secara mufakat, sedangkan demokrasi lebih mengedepankan suara mayoritas.
Konsep musyawarah dapat diintegrasikan ke dalam sistem demokrasi. Contohnya adalah dalam pembentukan kebijakan pemerintah. Proses musyawarah yang kaya akan dialog dan diskusi dapat digunakan untuk mengumpulkan berbagai pandangan dan kemudian menjadi bahan dalam proses pengambilan keputusan.
Bagi Indonesia, titik temu antara konsep musyawarah dan demokrasi telah diakui dalam UUD 1945 dan mewujud dalam sistem pemerintahan kita ”.Musyawarah untuk mufakat” menjadi salah satu dasar filosofis dan kedaulatan pemerintahan di Indonesia.
Jadi, Jawabannya Apa?
Musyawarah dan demokrasi keduanya memegang peran penting dalam pembuatan keputusan. Keduanya memiliki titik temu dalam hal partisipasi dan penyertaan dari semua pihak dalam proses pengambilan keputusan, meski dengan cara yang berbeda. Melalui penggabungan kedua sistem ini, kita dapat menciptakan model demokrasi yang lebih inklusif dan dapat menerima beragam suara dalam masyarakat.