Sekolah

Di suatu ekosistem perairan terdapat zooplankton, ikan kecil, ikan besar, dan fitoplankton, maka DDT akan terakumulasi pada…

×

Di suatu ekosistem perairan terdapat zooplankton, ikan kecil, ikan besar, dan fitoplankton, maka DDT akan terakumulasi pada…

Sebarkan artikel ini

Dalam sebuah ekosistem perairan, banyak makhluk hidup yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan chain makanan dan kehidupan biota yang ada di dalamnya. Diantara para pelaku ekosistem ini, terdapat zooplankton, ikan kecil, ikan besar, dan fitoplankton. Namun, permasalahan lingkungan dan pencemaran yang ada di ekosistem perairan kerap menyebabkan kontaminasi berbagai zat kimia berbahaya, salah satunya adalah DDT (Dichlorodiphenyltrichloroethane). DDT merupakan pestisida organoklorin yang telah dilarang di banyak negara karena dampak buruknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Untuk memahami di mana DDT akan terakumulasi dalam ekosistem perairan, kita perlu mengetahui bagaimana rantai makanan atau trofik bekerja di ekosistem tersebut. Berikut adalah beberapa menjelaskan bagaimana proses rantai tersebut:

  1. Fitoplankton sebagai produsen

    Fitoplankton merupakan mikroorganisme yang ada di perairan dan memiliki kemampuan fotosintesis, sehingga mereka dapat menghasilkan makanan dari sinar matahari. Mereka menjadi sumber makanan dasar bagi hewan-hewan lain dalam rantai makanan.

  2. Zooplankton sebagai konsumen primer

    Zooplankton adalah mikroorganisme heterotrofik yang bergantung pada fitoplankton sebagai sumber makanan utamanya. Zooplankton menyerap nutrisi dari fitoplankton, termasuk zat kimia atau kontaminan yang mungkin terkandung dalam tubuh fitoplankton.

  3. Ikan kecil sebagai konsumen sekunder

    Ikan kecil atau ikan planktivora memakan zooplankton sebagai sumber nutrisi dan energi. Proses ini mengakibatkan ikan kecil menyerap zat kimia dan kontaminan dalam tubuh zooplankton, termasuk DDT.

  4. Ikan besar sebagai konsumen tersier

    Ikan predator atau ikan besar memangsa ikan kecil dalam rantai makanan. Melalui proses ini, ikan besar menyerap nutrisi, zat kimia, dan kontaminan yang ada di dalam ikan kecil, termasuk DDT.

Dalam proses rantai makanan ini, proses bioakumulasi dan biomagnifikasi terjadi, yang menyebabkan DDT yang ada pada setiap tingkatan trofik meningkat seiring berjalannya waktu. DDT adalah senyawa yang sulit terurai, sehingga semakin tinggi tingkat trofik dalam rantai makanan, akan semakin tinggi pula konsentrasi DDT.

Sebagai contoh, saat ikan predator memakan beberapa ikan kecil, jumlah DDT yang ada pada ikan yang menjadi mangsanya akan terakumulasi ke dalam tubuh ikan predator tersebut. Hal ini menjadikan ikan predator memiliki konsentrasi DDT yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan kecil atau zooplankton.

Jadi, jawabannya apa?

Berdasarkan penjelasan di atas, DDT akan terakumulasi pada ikan besar atau konsumen puncak dalam rantai makanan ekosistem perairan, yang merupakan ikan predator. Mereka menjadi penerima akhir dari berbagai zat kimia dan kontaminan yang menempel pada makhluk hidup yang menjadi mangsanya, termasuk DDT. Akibatnya, ikan predator memiliki potensi besar untuk mengalami dampak negatif dari DDT, baik langsung maupun sekunder melalui rantai makanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *