Periode Orde Lama yang dipimpin oleh Presiden Sukarno adalah masa yang penuh dengan cobaan dan tantangan ekonomi bagi Indonesia. Diakhir pemerintahannya, Orde Lama mewariskan tingkat inflasi yang sangat tinggi, sebesar 750%. Tingkat inflasi sebesar ini tentu saja menggambarkan kondisi ekonomi yang amat memprihatinkan. Apa sebenarnya faktor yang menyebabkan tingginya tingkat inflasi pada masa itu?
Hubungan Kebijakan Ekonomi dengan Tingginya Inflasi
Pertama dan yang paling jelas, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diterapkan di era Orde Lama berperan langsung dalam membawa tingkat inflasi menjadi begitu tinggi. Pada periode ini, pemerintah cenderung menerapkan kebijakan yang bersifat sentralistik dan proteksionisme, di mana pemerintah memiliki kontrol kuat terhadap berbagai sektor ekonomi.
Misalnya, program Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) yang melibatkan tiga elemen besar dalam pemerintahan. Tidak hanya itu, kebijakan lain seperti pengelolaan ekspor-impor yang sentralistik dan departementalisasi juga berdampak negatif terhadap ekonomi.
Perang dan Anggaran Militer
Faktor lainnya adalah tingginya anggaran militer akibat konflik dan perang yang terjadi saat itu. Salah satu contoh yang paling nyata adalah konfrontasi Indonesia-Malaysia pada tahun 1962-1966. Anggaran militer yang membengkak ini tentunya mengurangi alokasi dana untuk sektor-sektor produktif lainnya.
Krisis dan Ketidakstabilan Global
Selain faktor internal, kendala dan tantangan eksternal juga berperan dalam tingginya inflasi di masa Orde Lama. Krisis global, seperti krisis Suez dan Vietnam, juga berpengaruh terhadap tingkat inflasi Indonesia.
Penutup: Menarik Pelajaran dari Masa Lalu
Pada akhirnya, tingginya tingkat inflasi pada akhir pemerintahan Orde Lama merupakan hasil dari kombinasi berbagai faktor, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan memahami hal ini, kita bisa menarik pelajaran penting: bagaimana kebijakan ekonomi dan politik yang kurang tepat dapat berimbas langsung terhadap kondisi ekonomi sebuah negara, khususnya tingkat inflasinya.
Jadi, jawabannya apa? Perlu diketahui bahwa inflasi tidak dapat dilihat sebagai hal yang terisolasi, namun merupakan hasil dari berbagai faktor dan kebijakan yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya inflasi yang tinggi, perlu adanya kebijakan yang terintegrasi dan berkelanjutan.