Diskusi

Dinasti Muslim Non-Arab yang Mengendalikan Pemerintahan Abbasiyah dan Menjadikan Khalifah Hanya Sebagai Boneka Adalah…

×

Dinasti Muslim Non-Arab yang Mengendalikan Pemerintahan Abbasiyah dan Menjadikan Khalifah Hanya Sebagai Boneka Adalah…

Sebarkan artikel ini

Dinasti yang menangani pertanyaan ini adalah Dinasti Buwayhids, atau disebut juga Buyids.

Dinasti Buwayhids, yang berdiri dari 934 hingga 1062 M, merupakan sebuah dinasti yang berasal dari Daylam, Iran. Meskipun mayoritas anggotanya adalah Syiah, mereka memimpin imperium Abbasiyah yang mayoritas Sunni. Buwayhids mampu mengambil alih kendali imperium Abbasiyah pada pertengahan abad ke-10 dan menjadikan Khalifah sebagai boneka.

Sejarah Asal Usul dan Penguasaan Dinasti Buwayhids

Dinasti Buwayhids didirikan oleh tiga bersaudara, Ali, Hasan, dan Ahmad, yang memanfaatkan pergolakan dan kekacauan politik yang ada untuk meningkatkan posisi mereka. Pada tahun 945 M, Ahmad yang lebih dikenal dengan gelar Mu’izz ad-Dawla merebut Baghdad, ibukota imperium Abbasiyah, dan mengambil alih kekuasaan, walaupun secara nominal membiarkan Khalifah Abbasiyah tetap berkuasa.

Kontrol Atas Khalifah Abbasiyah

Dalam praktiknya, khalifah Abbasiyah selama pemerintahan Buwayhids hanyalah simbol keagamaan dan tidak memiliki kekuasaan politik yang nyata. Para penguasa Buwayhids memiliki kontrol penuh atas administrasi dan militer, dan efektif mengendalikan imperium. Mereka juga mempengaruhi keputusan politik dan ekonomi penting, termasuk penunjukan gubernur dan hakim.

Akhir dari Dinasti Buwayhids

Meskipun Dinasti Buwayhids mampu mempertahankan kendali mereka selama lebih dari seabad, kekuatan mereka mulai memudar pada paruh kedua abad ke-11. Mereka akhirnya digulingkan oleh Dinasti Seljuk, yang juga berhasil menahan kendali atas Khalifah Abbasiyah dan melanjutkan kebijakan menjadikan khalifah sebagai boneka.

Pada akhirnya, meski Dinasti Buwayhids jatuh, mereka meninggalkan jejak penting dalam sejarah Islam. Pada masa kejayaannya, mereka tidak hanya mengendalikan pemerintahan Abbasiyah tetapi juga meningkatkan budaya dan seni Islam, serta memainkan peran penting dalam promosi dan penyebaran pemikiran Syiah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *