Di dalam dunia elektronik, terdapat terminologi dan konsep dasar yang sangat penting untuk dimengerti. Salah satunya adalah tentang cara perangkaian komponen, khususnya baterai. Ada dua cara umum dalam merangkai baterai, yaitu seri dan paralel. Masing-masing memiliki karakteristik dan penggunaan yang berbeda. Sedangkan pada artikel ini, kita akan membahas terkait dengan dua baterai atau lebih yang dirangkai secara berurutan tanpa cabang. Konfigurasi seperti ini biasanya disebut dengan rangkaian seri.
Rangkaian Seri
Pada rangkaian seri, dua baterai atau lebih dirangkai secara berurutan tanpa ada cabang. Artinya, kutub positif baterai pertama dihubungkan dengan kutub negatif baterai kedua dan seterusnya.
Secara sederhana, baterai dalam rangkaian seri dapat digambarkan sebagai berikut:
Baterai 1 + ---- - Baterai 2 + ---- - Baterai 3 + ---- -
Perangkaian ini akan menambah tegangan total. Misalnya, jika Anda memiliki dua baterai 1.5V yang dirangkai secara seri, maka tegangan totalnya menjadi 3V.
Karakteristik Rangkaian Seri
Ada beberapa karakteristik utama dari rangkaian seri. Pertama, seperti disebutkan sebelumnya, rangkaian seri akan menambah tegangan total dari baterai yang dirangkai. Artinya, semakin banyak Anda menambahkan baterai dalam rangkaian seri, maka tegangan total akan bertambah.
Kedua, arus atau kuat arus listrik yang melewati setiap komponen dalam rangkaian seri adalah sama. Artinya, tidak peduli berapa banyak baterai yang Anda tambahkan dalam rangkaian, kuat arus listrik yang melewati rangkaian tersebut tidak akan berubah.
Aplikasi Rangkaian Seri
Rangkaian seri umumnya digunakan ketika diperlukan tegangan yang lebih tinggi dibandingkan apa yang dapat disediakan oleh satu baterai. Contohnya adalah dalam senter, mainan elektronik, dan aplikasi lain.
Jadi, jawabannya apa? Dua baterai atau lebih yang dirangkai secara berurutan tanpa cabang disebut dengan rangkaian seri. Ini adalah metode perangkaian yang umum dan penting untuk dimengerti dalam aplikasi elektronik dan teknologi.