Paleolitikum adalah zaman prasejarah yang dikenal sebagai Zaman Batu Tua. Pada zaman ini, manusia prasejarah utamanya hidup sebagai pemburu dan pengumpul dengan bergantung pada alat-alat batu. Kebudayaan Paleolitikum merupakan sebuah fase penting dalam sejarah manusia, yang berkembang sejak sekitar 2,6 juta tahun yang lalu hingga sekitar 12.000 tahun yang lalu. Ada beberapa daerah yang diperkirakan sebagai pusat kebudayaan Paleolitikum karena telah ditemukan alat-alat batu, fosil manusia, dan artefak lain yang berkaitan dengan kehidupan pada masa itu. Dalam artikel ini, kita akan membahas dua daerah yang diperkirakan sebagai pusat kebudayaan Paleolitikum, yaitu lembah Sungai Olduvai dan wilayah Perigord.
Lembah Sungai Olduvai
Lembah Sungai Olduvai merupakan sebuah lembah yang terletak di Tanzania, Afrika Timur. Nama “Olduvai” berasal dari nama tanaman yang tumbuh di lembah tersebut, yaitu Olduvai Gorge. Lembah ini telah dikenal sebagai pusat penelitian paleoantropologi sejak pertengahan abad ke-20. Penemuan alat batu dan fosil manusia prasejarah di lembah ini menunjukkan bahwa kawasan tersebut adalah salah satu pusat kebudayaan Paleolitikum.
Penelitian oleh Mary Leakey dan Louis Leakey pada awal 1950-an digunakan untuk mengidentifikasi situs paleoantropologi di lembah tersebut. Salah satu penemuan terkenal adalah fosil “Zinjanthropus” yang disebut juga sebagai “Manusia Nutcracker” oleh karena rahangnya yang besar. Fosil ini ditemukan oleh Mary Leakey pada tahun 1959 dan kemudian diberi nama resmi Paranthropus boisei. Ada beberapa situs di lembah Sungai Olduvai yang telah ditemukan dan diteliti oleh para arkeolog hingga kini.
Wilayah Perigord
Wilayah Perigord merupakan sebuah wilayah yang terletak di Prancis selatan, yang juga dikenal sebagai Dordogne. Wilayah ini secara khusus dikenal sebagai salah satu pusat kebudayaan Paleolitikum karena adanya situs-situs prasejarah yang berisi lukisan gua dan artefak-artefak kuno yang mengesankan. Salah satu situs terkenal di wilayah ini adalah Gua Lascaux, yang dianggap sebagai permata kebudayaan Paleolitikum.
Gua Lascaux ditemukan pada tahun 1940 dan berisi lebih dari 600 lukisan dinding yang menggambarkan hewan, pria, wanita, dan tanda-tanda abstrak. Lukisan-lukisan ini diberi nama sesuai dengan nama gua tersebut dan diperkirakan berusia sekitar 17.000 tahun. Studi awal menunjukkan bahwa lukisan-lukisan ini berkaitan dengan kepercayaan dan mitos pada masa tersebut. Selain Gua Lascaux, penggalian di wilayah Perigord juga mengungkap banyak artefak dan struktur yang dianggap penting bagi pemahaman kebudayaan Paleolitikum.
Kesimpulannya, lembah Sungai Olduvai di Tanzania dan wilayah Perigord di Prancis merupakan dua daerah yang diperkirakan sebagai pusat kebudayaan Paleolitikum. Penemuan peninggalan bersejarah dan artefak di kedua kawasan ini menunjukkan betapa pentingnya dua daerah tersebut dalam sejarah kehidupan manusia pada masa Paleolitikum. Penelitian yang mendalam tentang kedua daerah ini akan terus memberikan wawasan tentang kehidupan manusia di masa lalu dan bagaimana mereka mengembangkan budayanya.