Eritrosit, atau yang juga dikenal sebagai sel darah merah, memiliki tugas yang sangat penting dalam tubuh manusia. Mereka bertanggung jawab untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh kembali ke paru-paru. Namun, salah satu fakta menarik tentang eritrosit adalah usia mereka yang relatif singkat, hanya sekitar 120 hari. Jadi, apa yang terjadi pada eritrosit setelah mereka mencapai “batas usia” mereka?
Siklus Hidup Eritrosit
Sebelum membahas apa yang terjadi pada eritrosit yang telah tua, sangat penting untuk memahami siklus hidup eritrosit. Proses pembentukan eritrosit dikenal sebagai eritropoiesis. Bermula dari sel induk di sumsum tulang, eritrosit melalui serangkaian tahap pematangan sebelum akhirnya dirilis ke dalam aliran darah sebagai sel darah merah yang sepenuhnya matang.
Selama 120 hari di dalam aliran darah, eritrosit secara konstan mengangkut oksigen dan karbon dioksida. Namun, seiring waktu, “pekerjaan” ini dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur sel dan kemampuannya untuk berfungsi dengan baik.
Degradasi Eritrosit
Setelah mencapai akhir lifecycle mereka, eritrosit yang telah tua akan menjadi lebih kaku dan bentuknya juga berubah. Hal ini berdampak pada kemampuan mereka untuk melalui pembuluh darah kecil, kapiler. Karena perubahan ini, mereka sering kali “ditangkap” dan dipecah di limpa, yang bertindak seperti sebuah filter untuk darah.
Perpecahan dan pemecahan eritrosit yang telah tua ini terjadi dalam proses yang dikenal sebagai hemolisis. Selama hemolisis, komponen eritrosit dipisahkan dan diuraikan. Hemoglobin, protein yang membawa oksigen dalam eritrosit, dipecah menjadi heme dan globin.
Daur Ulang dan Pengeluaran
Tubuh adalah mesin daur ulang yang efisien dan hal yang sama berlaku untuk komponen eritrosit. Heme, misalnya, dipecah lagi menjadi bilirubin. Bilirubin kemudian diproses oleh hati dan dikeluarkan dari tubuh selama pemrosesan limbah. Sementara itu, bagian-bagian yang lain dari eritrosit, seperti besi, dikembalikan ke sumsum tulang untuk digunakan dalam pembentukan sel darah merah baru.
Kesimpulan
Dengan demikian, meski eritrosit hanya memiliki usia sekitar 120 hari, tubuh telah mengembangkan sistem efisien untuk menangani eritrosit yang telah menua dan berfungsi kurang baik. Melalui proses daur ulang dan pengeluaran, tubuh memastikan bahwa eritrosit baru terus diproduksi dan fungsi utamanya, yaitu transportasi oksigen dan karbon dioksida, tetap dilakukan dengan baik. Dengan pengetahuan ini, kita dapat lebih menghargai keseimbangan yang rumit dan efisiennya sistem tubuh kita.