Penentuan jumlah persediaan bahan baku yang harus tetap dimiliki oleh perusahaan merupakan salah satu aspek penting dalam manajemen operasional. Persediaan bahan baku tidak hanya menentukan kelancaran operasi produksi, namun juga berpengaruh terhadap kesehatan finansial perusahaan. Jika persediaan berlebih, perusahaan akan menanggung biaya penyimpanan yang besar dan risiko kerusakan atau kedaluwarsa. Namun, jika persediaan kurang, operasi bisa terhambat dan menunda penyelesaian pesanan. Oleh karena itu, pertimbangan sejumlah faktor penting sangat diperlukan, antara lain:
1. Prediksi Permintaan
Faktor pertama yang harus dipertimbangkan adalah prediksi permintaan atas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Permintaan yang tinggi tentu memerlukan lebih banyak persediaan bahan baku dan sebaliknya. Untuk itu, perusahaan harus memahami pola permintaan pasar dan sebisa mungkin melakukan prediksi yang akurat.
2. Lead Time dari Supplier
Lead time adalah waktu yang dibutuhkan oleh supplier untuk memenuhi pesanan bahan baku dari perusahaan. Semakin lama lead time, maka perusahaan perlu menyiapkan persediaan lebih banyak untuk mencegah kekosongan persediaan sebelum datangnya pengiriman berikutnya.
3. Kualitas Bahan Baku
Bahan baku dengan kualitas yang buruk sering memerlukan inspeksi dan sisa produksi yang lebih tinggi, sehingga memerlukan persediaan yang lebih besar. Oleh karena itu, kualitas bahan baku harus menjadi pertimbangan dalam penentuan jumlah persediaan.
4. Ketidakpastian Pasar
Dalam bisnis, banyak faktor yang tidak dapat diprediksi dengan pasti, seperti fluktuasi harga dan permintaan atau gangguan dari sisi supply. Ketidakpastian ini harus menjadi pertimbangan dalam penentuan jumlah persediaan.
5. Kapasitas Penyimpanan
Kapasitas yang tersedia untuk menyimpan bahan baku juga penting untuk dipertimbangkan. Jika ruang terbatas, perusahaan perlu berhati-hati dalam membuat pesanan agar tidak terjadi penumpukan persediaan.
Dengan mempertimbangkan kelima faktor tersebut, perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat tentang berapa banyak persediaan bahan baku yang harus tetap dimiliki. Langkah ini secara signifikan akan membantu dalam mengoptimalkan operasi dan mempertahankan kesehatan finansial perusahaan.