Jepang merupakan salah satu negara yang sangat sering mengalami bencana alam, termasuk gempa bumi dan gunung api meletus. Faktor-faktor yang mengakibatkan fenomena ini terjadi terutama disebabkan oleh letak geografis, aktivitas tektonik dan jumlah gunung api aktif yang tinggi.
Letak Geografis
Letak geografis Jepang yang berada di cincin api Pasifik (Ring of Fire) menjadi salah satu faktor utama yang membuat negara ini kerap kali mengalami bencana alam. Cincin api Pasifik adalah zona geologi yang memanjang sepanjang 40.000 kilometer, memiliki bentuk seperti tapal kuda, dan melintasi beberapa negara. Zona ini dikenal sebagai zona paling aktif secara geologi, membentuk zona subduksi dan menjadi tempat pertemuan antara beberapa lempeng tektonik.
Aktivitas Tektonik
Jepang berada di titik temu antara empat lempeng tektonik besar, yaitu Lempeng Pasifik, Lempeng Filipina, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Amerika Utara. Pertemuan lempeng-lempeng ini memicu aktivitas tektonik yang intensif, termasuk gempa bumi dan vulkanisme.
Gunung Api Aktif
Jepang memiliki kerapatan gunung api aktif yang tinggi. Dari total sekitar 200 gunung api di Jepang, sebanyak 110 diantaranya dikatalogkan sebagai gunung yang aktif. Gunung-gunung berapi di Jepang termasuk di dalamnya Gunung Fujiyama dan Gunung Sakurajima, seringkali menunjukkan aktivitas, dan dalam beberapa kasus, dapat meletus dan menyebabkan kerusakan serta korban jiwa.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, jelas bahwa Jepang memang berada dalam kondisi geografis dan geologis yang unik, yang meningkatkan risiko terjadinya gempa bumi dan letusan gunung berapi. Meskipun demikian, masyarakat Jepang telah mendapatkan banyak pengalaman dalam hal penanganan dan mitigasi bencana, dan sistem mitigasi bencana di Jepang menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Namun, risiko terjadi bencana alam tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di Jepang.