Fani, seperti banyak tenaga kerja pada umumnya, dihadapkan pada berbagai pilihan karir dengan berbagai tingkat pendapatan. Dia memiliki peluang untuk menjadi penjaga toko dengan gaji Rp1.500.000,00 per bulan, menjadi sales barang kosmetik dengan gaji Rp1.200.000,00 per bulan, dan berpeluang menjadi karyawan swasta dengan gaji Rp2.000.000,00 per bulan. Namun, Fani juga mempertimbangkan untuk menjadi wirausaha, yang tentunya akan memerlukan pengorbanan.
Dalam teori ekonomi, pengorbanan tersebut dapat diartikan sebagai biaya peluang. Biaya peluang adalah nilai atau pendapatan yang akan hilang atau dikorbankan jika seseorang memilih satu pilihan dibandingkan pilihan lainnya. Dalam hal ini, Fani harus mengorbankan peluang pendapatan yang bisa didapatkan jika ia memilih menjadi tenaga kerja dibandingkan menjadi wirausaha.
Apabila Fani memilih menjadi wirausaha, maka biaya peluang yang harus dikorbankan adalah pendapatan tertinggi yang bisa diperoleh dari pilihan karir lainnya. Dalam kasus ini, gaji tertinggi yang dapat diperoleh Fani adalah Rp2.000.000,00 per bulan sebagai karyawan swasta. Maka, biaya peluang yang harus dikorbankan Fani jika memutuskan menjadi wirausaha adalah Rp2.000.000,00 per bulan.
Dengan demikian, Fani harus mempertimbangkan baik-baik, apakah keuntungan dan tantangan yang akan ditemui sebagai wirausaha sebanding dengan biaya peluang sejumlah Rp2.000.000,00 per bulan yang harus dikorbankan. Pertimbangan ini tentunya akan berbeda bagi setiap individu, karena bergantung pada berbagai aspek seperti nilai pribadi, minat, keterampilan, dan keinginan untuk mengambil risiko.