Citizen science atau ilmu pengetahuan yang melibatkan masyarakat telah membantu mengeksplorasi berbagai fenomena mulai dari antariksa hingga kehidupan laut. Melalui inisiatif ini, gambar atau citra kerap kali digunakan untuk mengidentifikasi dan memahami fenomena tersebut. Misalnya, citra dengan ciri bentuk memanjang, lebar seragam dan memotong jalur jalan raya kerap kali ditemui dalam studi-studi ini.
Fenomena tersebut seringkali terjadi dalam citra yang menunjukkan bentang alam budaya atau lingkungan buatan manusia. Dalam studi ilmu lingkungan dan geografi, bentang budaya berperan penting dalam membantu peneliti memahami bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungannya.
Ciri di atas – bentuk memanjang, lebar seragam, dan memotong jalur jalan raya – bisa diidentifikasi sebagai bentang budaya berupa struktur infrastruktur. Infrastruktur sering ditemui dalam bentuk kanal irigasi, jalan raya, rel kereta api, atau pipa gas dan minyak. Infrastruktur ini biasanya dibangun dengan bentuk yang memanjang sepanjang lintasan tertentu, dengan lebar yang seragam, dan kerap kali memotong jalur jalan raya atau bentang alam lainnya.
Mengidentifikasi dan memahami fenomena tersebut penting dalam pertimbangan perencanaan dan pengelolaan tata ruang. Misalnya, identifikasi ini bisa digunakan untuk menilai dampak lingkungan dari infrastruktur, atau untuk memahami bagaimana infrastruktur tersebut mempengaruhi pola dan dinamika penggunaan lahan.
Pada akhirnya, pembuatan citra memanfaatkan teknologi seperti citra satelit dan Geographic Information System (GIS) memainkan peran penting dalam menyediakan alat yang diperlukan untuk memahami fenomena ini. Apalagi di era digital saat ini, peneliti dapat mengakses dan menganalisis data citra ini dengan lebih mudah dan akurat. Sehingga memungkinkan untuk pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana bentang budaya manusia – dalam hal ini infrastruktur – membentuk dan dipengaruhi oleh lingkungan mereka.