Diskusi

Fitrah Manusia dalam Keadaan Bertauhid Sedangkan yang Menjadikannya Memeluk Kepercayaan Lain Adalah…

×

Fitrah Manusia dalam Keadaan Bertauhid Sedangkan yang Menjadikannya Memeluk Kepercayaan Lain Adalah…

Sebarkan artikel ini

Fitrah manusia dalam tafsiran Islam mengisyaratkan terhadap suatu kondisi murni dan asli yang telah ditanamkan oleh Tuhan dalam diri setiap individu sejak lahir. Fitrah ini merujuk pada kondisi awal manusia yang bersih, tanpa noda, dan dipercayai bertauhid, artinya meyakini adanya satu Tuhan, yaitu Allah. Namun, tak sedikit manusia yang kemudian memeluk kepercayaan lain atau merubah keyakinan mereka. Sebenarnya, apa yang menjadi penyebab dari perubahan ini?

Pengaruh Lingkungan

Peran lingkungan seringkali menjadi faktor utama yang mempengaruhi perubahan keyakinan seseorang. Lingkungan disini mencakup keluarga, teman, masyarakat, dan budaya. Misalnya, seseorang yang lahir dan dibesarkan dalam keluarga yang memeluk agama tertentu cenderung akan memeluk agama yang sama. Pengaruh lingkungan ini bisa begitu kuat dan mampu menggeser fitrah tauhid seseorang.

Pendidikan dan Proses Belajar

Pendidikan dan proses belajar juga bisa menjadi faktor perubahan keyakinan seseorang. Di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, seseorang bisa mendapatkan pengetahuan baru yang mempengaruhi pandangan mereka terhadap Tuhan dan alam semesta. Misalnya, teori evolusi Darwin bisa membuat seseorang meragukan keberadaan Tuhan dan memilih menjadi ateis.

Pengalaman Hidup

Pengalaman hidup manusia juga tak bisa dipungkiri memiliki pengaruh besar terhadap keyakinannya. Misalnya, seseorang yang mengalami tragedi atau kesulitan tertentu bisa berubah keyakinan karena merasa Tuhan tidak adil atau tidak peduli pada penderitaannya.

Pencarian Identitas dan Kepribadian

Alasan lainnya bisa berupa usaha manusia untuk mencari identitas atau kepribadian mereka. Beberapa manusia memilih merubah keyakinan mereka sebagai bentuk pemberontakan, pencarian makna hidup, atau ingin menjadi unik dan berbeda.

Dalam menghadapi perubahan ini, penting bagi seseorang untuk memahami bahwa pencarian kebenaran adalah hak setiap individu. Setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih mana yang mereka yakini sebagai kebenaran. Sejauh itu tidak merusak dan merugikan orang lain, hal ini harus dihargai dan dihormati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *