Formalisasi di dalam organisasi sering kali dianggap sebagai indikator dari tingkat standarisasi yang ada dalam struktur pekerjaan atau jabatan. Organisasi formal cenderung memiliki prosedur, aturan, dan kebijakan yang jelas yang berfungsi untuk memandu dan mengatur perilaku karyawan. Dengan demikian, kerangka kerja yang konsisten dan terprediksi ini membantu mendorong keefisiensian dan keberhasilan organisasi.
Tetapi faktor apa saja yang mempengaruhi derajat formalisasi dalam suatu organisasi? Mari kita bahas beberapa faktor penting.
Ukuran Organisasi
Ukuran organisasi dapat berdampak signifikan terhadap tingkat formalisasi. Organisasi yang lebih besar cenderung lebih formal daripada organisasi yang lebih kecil. Alasannya adalah struktur organisasi yang lebih besar biasanya lebih kompleks, dan oleh karena itu memerlukan arahan yang lebih banyak dan lebih rinci, yang sering kali dicapai melalui prosedur dan aturan yang didefinisikan dengan baik.
Jenis Industri
Industri atau sektor tempat organisasi beroperasi juga dapat mempengaruhi tingkat formalisasi. Misalnya, organisasi yang beroperasi dalam sektor yang sangat diatur seperti perbankan atau pelayanan kesehatan, biasanya membutuhkan tingkat formalisasi yang lebih tinggi dibandingkan organisasi dalam industri yang kurang diatur.
Kebutuhan Pelanggan dan Stakeholder
Kebutuhan dan harapan pelanggan dan stakeholder lainnya juga dapat mempengaruhi derajat formalisasi suatu organisasi. Sebagai contoh, organisasi yang menyediakan layanan atau produk yang memerlukan tingkat konsistensi yang tinggi mungkin akan sangat mendukung pendekatan formal dalam struktur tugas dan jabatan.
Teknologi
Teknologi yang digunakan organisasi juga mempengaruhi tingkat formalisasi. Teknologi termasuk proses produksi dan metode yang digunakan untuk memproduksi barang atau layanan. Proses yang lebih terstandardisasi memerlukan aturan yang lebih formal dan lengkap untuk memastikan konsistensi dan kualitas.
Jadi, jawabannya apa? Seiring dengan evolusi organisasi, kebutuhan untuk menstandardisasi prosedur dan tugas akan meningkat. Ini menuntut tingkat formalisasi yang lebih tinggi. Namun, bukan berarti organisasi yang tidak formal kurang berhasil atau efisien. Akhirnya, derajat formalisasi yang paling tepat akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk ukuran organisasi, jenis industri, kebutuhan stakeholder, dan teknologi yang digunakan.