Teknologi telah menciptakan berbagai cara untuk mempermudah pekerjaan manusia. Salah satu cara tersebut adalah melalui pendigitalan berbagai bentuk data, termasuk formulir dan dokumen lainnya. Khususnya, jawaban untuk pertanyaan di atas adalah Optical Mark Recognition (OMR) dan Optical Character Recognition (OCR).
OMR dan OCR adalah dua teknologi utama yang memungkinkan komputer dapat ‘membaca’ dan ‘mengenali’ isi formulir yang telah diisi dan diserahkan dalam bentuk kertas. Melalui teknologi tersebut, data dari formulir fisik dapat diubah menjadi data digital dan kemudian diproses lebih lanjut untuk berbagai tujuan.
Optical Mark Recognition (OMR) adalah teknologi yang memungkinkan komputer untuk mendeteksi keberadaan tanda di tempat yang telah ditentukan sebelumnya pada kertas. Contoh paling umum dari penggunaan OMR adalah dalam lembar jawaban ujian pilihan ganda, di mana software OMR akan mendeteksi mana opsi yang telah ditandai oleh pengguna.
Sementara itu, Optical Character Recognition (OCR) adalah teknologi yang memungkinkan komputer untuk mengenali dan mendigitalisasi teks yang dicetak atau ditulis tangan pada gambar, foto, atau dokumen scan. OCR lebih canggih dibandingkan OMR, karena OCR dapat mengenali karakter atau huruf, bukan hanya tanda.
Dalam konteks formulir isian, OCR biasanya digunakan untuk mengenali data yang diisi dalam ruang tulis, seperti nama, alamat, dan sebagainya. Sebaliknya, OMR biasanya digunakan untuk mendeteksi pilihan yang ditandai dalam ruang pilihan.
Dengan demikian, teknologi ini memungkinkan pengolahan data dari formulir kertas menjadi lebih cepat dan akurat, meminimalkan potensi kesalahan manusia, dan pada akhirnya meningkatkan efisiensi dari operasional.