Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah Indonesia, baik dalam konteks mempertahankan kemerdekaan maupun dalam mengisi kehidupan bernegara dan berbangsa. Dalam perjalanannya, muncul gagasan tentang “Dwifungsi ABRI” yang diajukan oleh Jenderal A.H. Nasution. Gagasan ini lahir sebagai sebuah respon terhadap kenyataan sejarah bahwa rakyat dan ABRI adalah kekuatan yang terintegrasi.
Gagasan Dwifungsi ABRI
Lahirnya gagasan Dwifungsi ABRI tidak lepas dari peran ABRI yang melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia dalam waktu yang lama. Gagasan ini intinya berbicara tentang peran ganda ABRI, yaitu sebagai alat pertahanan dan keamanan negara serta sebagai elemen yang ikut serta dalam proses pembangunan nasional.
Makna Gagasan A.H. Nasution
A.H. Nasution sebagai pencetus gagasan Dwifungsi ABRI menekankan perlunya ABRI memiliki dua peran dalam kehidupan bangsa dan negara. Pertama, sebagai alat pertahanan dan keamanan yang menjaga kedaulatan negara dan memerangi segala bentuk ancaman baik dari dalam maupun luar negeri. Kedua, sebagai kekuatan sosial yang membangun dan membentuk karakter bangsa, dan sekaligus memperkuat keutuhan NKRI.
ABRI dalam konsep ini digambarkan sebagai bagian integral dari masyarakat, dimana keduanya harus bergerak bersama dalam arah yang sama untuk mencapai tujuan bangsa. Memahami makna di balik gagasan ini memerlukan pemahaman tentang bagaimana ABRI dan masyarakat Indonesia saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain.
ABRI dan Masyarakat: Sebuah Kekuatan yang Terintegrasi
ABRI dan masyarakat Indonesia bukanlah dua entitas yang saling berjauhan, melainkan dua bagian dari sebuah sistem yang sama. Peran-peran ABRI, baik dalam pertahanan dan keamanan maupun dalam pembangunan, tidak dipisahkan dari konteks masyarakat tempat ABRI beroperasi.
Gagasan A.H. Nasution menyadari pentingnya hubungan simbiosis antara ABRI dan masyarakat dalam membentuk keutuhan NKRI. Dalam pandangan Nasution, ABRI tidak hanya sebagai penjaga rakyat, tetapi juga sebagai partner dalam proses pembangunan.
Kesimpulan
Gagasan Dwifungsi ABRI oleh A.H. Nasution yang lahir dari kenyataan sejarah bahwa rakyat dan ABRI adalah kekuatan yang terintegrasi, menunjukkan perspektif yang sangat penting tentang peran dan fungsi ABRI dalam masyarakat Indonesia. Konsep ini mengingatkan kita bahwa ABRI tidak hanya militer dalam arti sempit, yaitu alat pertahanan dan keamanan negara, tetapi juga merupakan kekuatan yang penting dalam proses pembangunan bangsa dan negara. Dengan demikian, ABRI seharusnya dipahami dan dikelola tidak hanya dalam konteks militer, tetapi juga dalam konteks sosial dan pembangunan.