Tumbuhan adalah organisme hidup yang unik. Meskipun mereka tidak memiliki sistem saraf seperti hewan untuk melancarkan gerakan khusus, mereka tetap memiliki kemampuan untuk bergerak. Salah satu contoh yang paling terkenal dari gerakan pada tumbuhan adalah gerakan daun pada tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) ketika disentuh. Tumbuhan putri malu akan menutup daunnya ketika disentuh atau terkena stimulasi eksternal. Gerakan ini merupakan jenis gerak nasti, lebih tepatnya sismonasti.
Gerakan nasti terjadi sebagai respon tumbuhan terhadap rangsangan atau stimuli dari lingkungan eksternal, seperti sentuhan, perubahan suhu, dan cahaya. Dalam hal putri malu, rangsangan atau stimulasi tersebut adalah sentuhan fisik. Jadi, saat kita menyentuh daun putri malu, tumbuhan tersebut akan bereaksi dengan cepat dan menutup daun-daunnya. Jenis gerak ini disebut sismonasti.
Sismonasti tidak tergantung pada arah rangsangan, yang berarti bahwa tumbuhan putri malu akan menutup daunnya tanpa memandang dari mana arah sentuhan tersebut datang. Ini berbeda dari fototropisme, tipe gerakan lainnya, di mana tumbuhan akan tumbuh atau bergerak menuju sumber cahaya.
Mekanisme di balik gerakan ini melibatkan perubahan turgor, yang menentukan sejauh mana sebuah sel diperpanjang atau diringkas. Jika sel-sel pada bagian dasar daun menerima rangsangan sentuhan, mereka akan kehilangan air dan menjadi mengkerut, menyebabkan daun menutup.
Gerakan tumbuhan putri malu yang menutup daunnya ketika disentuh adalah contoh gerak sismonasti. Meskipun penting untuk dicatat bahwa penyebab pasti dari gerak ini belum sepenuhnya dipahami dan masih menjadi topik penelitian, konsep sismonasti dan gerakan yang disebabkan oleh rangsangan eksternal sudah cukup mapan dalam biologi tumbuhan. Kecepatan dan koordinasi gerakan sismonasti dalam putri malu telah menjadi inspirasi dalam berbagai bidang, termasuk robotika dan bahan yang merespons rangsangan.