Mahatma Gandhi, nama asli Mohandas Karamchand Gandhi, adalah seorang pemimpin spiritual dan politik dari India yang menjadi terkenal di seluruh dunia karena filosofinya yang menganjurkan perjuangan tanpa kekerasan. Gerakan perjuangan tanpa kekerasan yang diajarkan oleh Gandhi dikenal sebagai “Satyagraha”. Nama ini berasal dari bahasa Sanskerta, ‘satya’ yang berarti ‘kebenaran’, dan ‘agraha’ yang berarti ‘keteguhan’. Jadi, dalam arti harfiah, Satyagraha berarti ‘kegigihan dalam kebenaran’.
Konsep Satyagraha
Satyagraha adalah konsep revolusioner yang mencerminkan pendekatan Gandhi terhadap perjuangan dan konflik. Ide ini merangkul konsep resistensi non-kooperatif terhadap otoritas yang tidak adil, tetapi berasal dari tempat cinta dan pengampunan, bukan kebencian atau dendam.
Dalam Satyagraha, perjuangan tidak cukup hanya dalam bentuk demonstrasi fisik. Ini melibatkan kejujuran batin, dan dorongan terhadap kebenaran dan integritas moral. Emphasis ditempatkan pada agresi moral dibandingkan agresi fisik.
Untuk Gandhi, Satyagraha lebih dari sekedar teknik perjuangan — itu adalah cara hidup dan berpikir, yang mendalam dan melibatkan komitmen total terhadap kebenaran.
Penerapan Satyagraha
Penerapan terbesar dari Satyagraha terlihat dalam gerakan kemerdekaan India melawan penjajahan Inggris. Aksi Salt March atau Dandi March adalah salah satu contoh paling ikonik dari strategi ini. Gerakan ini dipimpin oleh Gandhi pada tahun 1930 sebagai bentuk protes terhadap pajak garam oleh pemerintah Inggris.
Cara lain Gandhi menerapkan perjuangan tanpa kekerasan adalah melalui program ‘swadeshi’, yang mendorong produksi lokal dan boikot terhadap barang-barang impor dari Inggris.
Pengaruh Satyagraha
Konsep Satyagraha telah memberikan dampak yang besar dan mendalam di seluruh dunia. Martin Luther King Jr., pemimpin gerakan Hak Sipil Amerika, adalah salah satu tokoh yang terinspirasi oleh filosofi Gandhi dan menerapkannya dalam perjuangan melawan diskriminasi ras di Amerika Serikat.
Gandhi dan gerakan perjuangan tanpa kekerasan yang dia ajarkan, Satyagraha, telah menjadi lambang perlawanan terhadap penjajahan, penindasan, dan ketidakadilan. Lebih dari itu, ini adalah filosofi yang mengajarkan dunia bahwa kebenaran dan cinta dapat memenangkan setiap pertarungan, bahkan tanpa mengangkat senjata.