Banyak orang tahu bahwa pencernaan makanan adalah proses yang vital dalam tubuh kita, di mana makanan diubah menjadi nutrisi yang kemudian akan diperlukan oleh tubuh untuk berbagai fungsi. Salah satu tahap penting dari proses pencernaan ini terjadi di lambung, di mana makanan kita dimurnikan dan diolah lebih lanjut menjadi bentuk yang dapat diserap oleh tubuh. Proses ini menghasilkan substansi semi-cair yang disebut “kim”, yang memiliki sifat asam. Namun, sifat asam ini harus dineutralisir dalam lambung agar tubuh dapat mencerna makanan dengan optimal. Artikel ini akan membahas cara tubuh kita menangani keasaman yg dihasilkan oleh proses pencernaan ini.
Apa itu Kim?
Ketika makanan memasuki lambung, itu dicerna dengan bantuan berbagai enzim dan asam lambung. Proses ini pada akhirnya menghasilkan sebuah bubur setengah cair yang dikenal sebagai kim. Kim ini terdiri dari makanan yang telah dihancurkan dan dicerna sebagian, serta cairan lambung yang kaya akan enzim digestif dan asam klorida.
Sifat Asam Kim
Kim memiliki sifat asam karena kehadiran asam klorida. Asam ini penting dalam membantu penguraian protein, membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya yang mungkin ada dalam makanan, dan dalam mendorong fungsi pencernaan lainnya. Namun, tingkat keasaman yang tinggi dapat berpotensi merusak sel-sel dinding lambung dan gastrointestinal lainnya.
Penetralan Keasaman Kim
Tubuh kita memiliki sistem yang sangat efisien untuk melindungi kita dari efek merusak dari keasaman kim. Dinding lambung dilapisi oleh lapisan lendir yang berfungsi sebagai pelindung, mencegah keasaman kim merusak jaringan lambung. Namun, bukan hanya fisik yang melindungi dinding lambung, tubuh juga memiliki cara kimia untuk menyeimbangkan keasaman dalam pencernaan.
Salah satu zat yang berperan dalam melawan asam di lambung adalah bikarbonat. Bikarbonat adalah basa yang bertugas menetralisir keasaman lingkungan. Di dalam lambung, sel-sel yang disebut sel parietal memproduksi asam klorida dan sebuah komponen penting lainnya, yaitu ion bikarbonat. Ion bikarbonat ini akan bereaksi dengan asam dan menetralisirnya.
Untuk menyederhanakan, prosesnya adalah sebagai berikut: Ion hidrogen (H+) dari asam lambung dan ion bikarbonat (HCO3-) dari sel parietal akan bergabung untuk membentuk asam karbonat (H2CO3), yang kemudian akan segera terurai menjadi air (H2O) dan karbon dioksida (CO2). CO2 ini kemudian akan diekskresikan dari tubuh melalui napas.
Jadi, sifat asam kim di lambung dinetralkan oleh produksi bikarbonat oleh sel parietal lambung. Ini membantu menjaga lingkungan yang agak asam di dalam lambung, yang bermanfaat untuk pencernaan, sementara pada saat yang sama melindungi dinding lambung dari kerusakan potensial.