Dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, pengukuran adalah hal yang sangat penting. Ketepatan dalam pengukuran dapat mempengaruhi hasil akhir dari sebuah eksperimen atau penelitian. Salah satu standar yang digunakan dalam pengukuran adalah aturan penulisan angka penting.
Ada suatu kasus di mana kita memiliki bidang persegi panjang dengan panjang 12,73 cm dan lebar 6,5 cm. Untuk menghitung luas bidang tersebut, kita dapat menggunakan rumus dasar luas persegi panjang, yaitu panjang dikalikan dengan lebar. Akan tetapi, dalam konteks ini, kita juga perlu menerapkan aturan angka penting dalam pengukuran.
Aturan angka penting, atau sering disebut sebagai angka penting, adalah aturan yang digunakan dalam penulisan hasil pengukuran untuk menentukan berapa banyak digit yang signifikan dan berarti dalam suatu nilai. Untuk pengukuran yang sudah diberikan di atas, panjang dan lebar bidang persegi panjang memiliki 4 dan 2 angka penting, masing-masing.
Sesuai dengan aturan angka penting, jika kita melakukan operasi pengalian atau pembagian, jumlah angka penting dalam hasil akhir harus sama dengan jumlah angka penting dalam nilai yang paling sedikit angka pentingnya. Dalam kasus ini, lebar persegi panjang (6,5 cm) memiliki 2 angka penting, yang berarti hasil pengukuran luas persegi panjang harus ditulis dengan 2 angka penting.
Jadi, kita akan menghitung luas bidang tersebut dengan rumus:
Luas = Panjang x LebarLuas = 12,73 cm x 6,5 cmLuas = 82.745 cm²Namun, berdasarkan standar aturan penulisan angka penting, luas bidang tersebut harus ditulis dengan 2 angka penting. Oleh karena itu, kita harus membulatkan hasilnya dan mengubahnya menjadi dua angka penting. Hasil perhitungan luas bidang tersebut menjadi 83 cm².
Maka, berdasarkan aturan penulisan angka penting, luas bidang persegi panjang dengan panjang 12,73 cm dan lebar 6,5 cm adalah 83 cm².
