Diskusi

Hendaknya Khutbah Tabligh dan Dakwah yang Dilakukan Tidak Bersifat Seremonial tetapi Mencapai Sasaran

×

Hendaknya Khutbah Tabligh dan Dakwah yang Dilakukan Tidak Bersifat Seremonial tetapi Mencapai Sasaran

Sebarkan artikel ini

Dalam era globalisasi dan perkembangan pesat teknologi informasi seperti sekarang ini, dakwah dan khutbah tabligh telah menjadi alat penting untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. Namun, seringkali kita melihat bahwa dakwah dan khutbah tabligh lebih cenderung bersifat seremonial dan kurang mencapai sasaran yang diharapkan. Pertanyaannya, bagaimana caranya agar dakwah dan khutbah tabligh tidak hanya bersifat seremonial tetapi juga mampu mencapai sasaran?

Memahami Sasaran

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami sasaran. Siapa yang akan kita dakwahi? Apa latar belakang mereka? Apa yang mereka butuhkan? Apa yang mereka harapkan? Menganalisis dan memahami sasaran akan membantu kita untuk menyampaikan dakwah dan khutbah tabligh yang relevan dan sesuai dengan kondisi mereka.

Menyampaikan Pesan yang Jelas dan Relevan

Salah satu alasan kenapa dakwah dan khutbah tabligh seringkali lebih bersifat seremonial adalah karena pesan yang disampaikan kurang jelas dan kurang relevan. Dakwah dan khutbah tabligh bukanlah sekedar upacara atau seremoni, tetapi merupakan upaya untuk menyampaikan ajaran Islam yang benar dan relevan dengan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pesan yang disampaikan haruslah jelas, mudah dipahami, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Menggunakan Metode yang Tepat

Metode juga berperan penting dalam mencapai sasaran. Dakwah dan khutbah tabligh bukanlah sekedar ceramah atau pidato, tetapi merupakan proses komunikasi antara dai dan masyarakat. Oleh karena itu, metode yang digunakan haruslah yang dapat memfasilitasi proses komunikasi tersebut. Misalnya, menggunakan media sosial, blog, video, atau bahkan berdiskusi langsung dengan masyarakat.

Melakukan Evaluasi

Akhirnya, langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah melakukan evaluasi. Bagaimana respon masyarakat terhadap dakwah dan khutbah tabligh kita? Apakah mereka mengerti dan menerima pesan yang kita sampaikan? Apa yang bisa kita perbaiki di masa depan? Melakukan evaluasi akan membantu kita untuk terus meningkatkan kualitas dakwah dan khutbah tabligh kita dan menghindari sikap seremonial.

Sebagai penutup, mari kita ingat kembali bahwa tujuan utama dari dakwah dan khutbah tabligh adalah untuk menyampaikan ajaran Islam yang benar kepada masyarakat, bukan sekedar perayaan atau seremoni. Dengan demikian, mari kita lakukan dakwah dan khutbah tabligh dengan sebaik-baiknya dan mencapai sasaran yang kita tentukan. Semoga Allah SWT memberkati usaha kita. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *