Dalam upaya bertahan hidup, banyak hewan telah mengembangkan mekanisme pertahanan yang unik dan luar biasa. Salah satu perilaku pertahanan yang paling menarik adalah akting mati, atau disebut juga dengan istilah “thanatosis”. Dengan berpura-pura mati, hewan tersebut berharap para predator mereka akan kehilangan minat dan mencari mangsa lain. Jadi, hewan manakah yang menggunakan taktik hidup-mati semacam ini?
Pertama dan yang paling dikenal luas adalah serangga yang dinamakan Beruang Madu atau Tardigrade. Makhluk mikroskopis ini dikenal karena kemampuan luar biasa mereka untuk bertahan dalam kondisi ekstrem, termasuk berpura-pura mati. Ketika berada dalam kondisi sulit, tardigrade dapat menghentikan semua proses metabolisme dan mengeringkan tubuh mereka, membuat penampilan mereka seperti telah mati. Ketika kondisi membaik, Tardigrade akan ‘bangkit’ kembali seolah tidak terjadi apa-apa.
Kedua adalah Kumbang Palsu. Jika merasa terancam, kumbang palsu akan merundukkan kepala dan antena, dan mencabut kaki mereka dari bawah tubuh, menciptakan ilusi bahwa mereka adalah kerangka hewan yang telah mati. Taktik ini efektif dalam mencegah serangan dari predator.
Selanjutnya, ialah Oposum. Mungkin hewan ini adalah contoh paling populer dari hewan yang berpura-pura mati sebagai mekanisme pertahanan. Ketika merasa terancam, oposum akan menggeliat dan berpura-pura mati. Hewan ini akan tetap dalam kondisi “mati” ini sampai predator mereka pergi.
Terakhir adalah Spider Pisaurina Mira. Untuk mempertahankan diri dari predator, laba-laba Pisaurina Mira akan menggulung diri dan berpura-pura mati. Mereka akan tetap dalam posisi ini sampai merasa aman.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa berbagai hewan di alam menggunakan metode berpura-pura mati sebagai strategi pertahanan utama mereka untuk menghindari predator. Sebuah taktik yang sederhana namun efektif dalam memastikan kelangsungan hidup mereka.
Jadi, jawabannya apa? Hewan yang melindungi diri dengan cara berpura-pura mati adalah Beruang Madu atau Tardigrade, Kumbang Palsu, Oposum, dan Spider Pisaurina Mira. Strategi bertahan ini bagi mereka menjadi bukti indah dari keanekaragaman dan kejeniusan evolusi di alam semesta.
