Hikayat merupakan jenis sastra lama yang kita temui dalam budaya Melayu. Jenis sastra ini sering kali dikenal sebagai cerita rekaan. Namun apabila kita berbicara mengenai rekaan yang mana, hikayat diyakini hampir menyerupai sejarah atau fakta sejarah yang dilengkapi dengan elemen khayalan dan mitos.
Hikayat dan Sejarah
Sebuah hikayat biasanya adalah cerita yang dipergunakan untuk menggambarkan peristiwa, adat istiadat, dan budaya masyarakat di jaman tersebut. Oleh karena itu, hikayat sering kali berisi sejarah yang diceritakan secara epik atau penuh narasi. Namun, perlu diingat bahwa hikayat bukanlah tulisan sejarah otentik. Meski dilandasi oleh fakta dan peristiwa sejarah nyata, hikayat menambahkan unsur-unsur dramatis, mitos, dan imajinatif ke dalam cerita.
Fakta sejarah dalam hikayat sering menjadi basis cerita, namun pengarang hikayat memiliki kebebasan untuk menambahkan elemen tambahan untuk memperkaya cerita, mengajarkan moral, atau menghibur pembaca. Hal tersebut inilah yang menjadikan sebuah hikayat menjadi sebuah karya sastra dan bukan hanya catatan sejarah belaka.
Elemen Khayalan dan Mitos
Peran penting dari hikayat dalam masyarakat Melayu adalah menyampaikan ajaran moral dan nilai-nilai kehidupan kepada masyarakat. Untuk melakukan ini, penulis hikayat sering kali menambahkan unsur-unsur khayalan dan mitos ke dalam ceritanya.
Elemen-elemen ini dapat berupa tokoh dengan kekuatan super, makhluk gaib, atau peristiwa-peristiwa ajaib yang tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata. Penggunaan elemen-elemen ini memungkinkan pengarang untuk menyampaikan pesan moral dalam bentuk yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat.
Kesimpulannya, meskipun hikayat merupakan cerita rekaan, mereka hampir menyerupai sejarah dalam hal menggambarkan peristiwa dan budaya suatu masyarakat. Perbedaannya terletak pada tambahan unsur dramatis, imajinatif, dan mitos yang memperkaya cerita. Oleh karena itu, hikayat merupakan bentuk sastra yang unik dan penting dalam budaya Melayu.