Stratifikasi sosial adalah pengelompokan individu atau kelompok dalam masyarakat yang berdasarkan hierarki tertentu. Menurut para sosiolog, stratifikasi sosial dibagi menjadi tiga jenis, yaitu stratifikasi berdasarkan kelas, status, dan partai. Stratifikasi ini didasarkan pada ketidaksetaraan dan perbedaan yang ada di masyarakat, baik secara ekonomi, politik, budaya, ataupun pendidikan.
Menyadari adanya stratifikasi sosial ini, konflik sering kali tak terhindarkan, mengingat adanya perbedaan-perbedaan tersebut. Dalam konteks Indonesia, ada beberapa contoh kasus di mana stratifikasi sosial menjadi pemicu konflik sosial.
Stratifikasi Berdasarkan Kelas Ekonomi
Stratifikasi ini terjadi akibat perbedaan kelas ekonomi dalam masyarakat yang dapat berujung pada konflik sosial. Misalnya, konflik antara buruh dan pengusaha. Sebagai contoh, peristiwa penyerangan buruh terhadap pabrik yang terjadi di Jakarta beberapa tahun yang lalu. Pengusaha dituduh mengeksploitasi pekerja, yang berujung pada kerusuhan dan konflik.
Stratifikasi Berdasarkan Etnis dan Ras
Indonesia adalah negara yang multi-etnik dan multi-ras. Kekayaan budaya dan ras ini bisa menjadi keunikan, tapi juga bisa memicu konflik sosial jika tidak dikelola dengan baik. Sebagai contoh, konflik antara etnis Madura dan Dayak di Kalimantan pada tahun 1999. Konflik ini dipicu oleh perbedaan etnis dan budaya, dan merenggut banyak korban jiwa.
Stratifikasi Berdasarkan Status Sosial
Perbedaan status sosial dalam masyarakat juga bisa menjadi pemicu konflik. Sebagai ilustrasi, kasus pengusiran warga penghuni pesisir oleh pemerintah untuk pembangunan infrastruktur di Jakarta di tahun 2016. Konflik ini mencuat karena perbedaan status sosial, tempat tinggal, dan hak atas tanah.
Dari segala stratifikasi sosial yang ada, pengelompokkan individu atau kelompok berdasarkan stratifikasi ekonomi, etnis, dan status sosial ini merupakan faktor utama yang sering kali memicu konflik sosial di Indonesia.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dan meneliti lebih lanjut tentang fenomena ini agar kita dapat mencari solusi umum dan spesifik untuk mencegah terjadinya konflik lebih lanjut.
Jadi, jawabannya apa? Stratifikasi sosial, khususnya yang berbasis kelas ekonomi, etnis dan ras, serta status sosial adalah penyebab utama terjadinya konflik sosial di Indonesia. Untuk mencegahnya, perlu adanya pemahaman, penelitian, dan solusi yang efektif dan komprehensif.