Sekolah

Historiografi Kolonial Merupakan Penulisan Sejarah yang Bersifat Belanda-Sentris: Artinya?

×

Historiografi Kolonial Merupakan Penulisan Sejarah yang Bersifat Belanda-Sentris: Artinya?

Sebarkan artikel ini

Sejarah adalah penjelajahan tentang masa lalu dan upaya kita untuk memahami bagaimana masa lalu tersebut membentuk dunia kita saat ini. Cara kita mencatat, mendekonstruksi, dan membentuk ulang masa lalu yang kompleks ini adalah melalui historiografi – studio penulisan sejarah. Salah satu jenis historiografi yang penting untuk diperhatikan adalah historiografi kolonial, khususnya yang bersifat Belanda-sentris. Tapi apa itu?

Belanda-sentris dalam Historiografi Kolonial

Historiografi kolonial yang bersifat Belanda-sentris mencerminkan cara pendekatan penulisan sejarah yang menempatkan Belanda, sebagai negara penjajah, di tengah-tengah narasi. Dengan kata lain, peristiwa, personalitas, dan proses histori terutama dilihat dan dikajikan dari sudut pandang Belanda. Mereka sering memusatkan perhatian pada agen-agen dan struktur kolonial Belanda, serta pengaruh dan dampaknya terhadap negara-negara dan masyarakat yang dikuasai.

Dampak Historiografi Belanda-sentris

Dalam konteks historiografi belanda-sentris, peristiwa sejarah sering dilihat melalui lensa orang-orang Belanda, baik itu tokoh-tokoh elit atau rakyat jelata. Ini tidak hanya mempengaruhi cara kita memahami peristiwa-peristiwa tersebut, tetapi juga mempengaruhi pilihan topik, sumber, dan sudut pandang yang menjadi prioritas dalam penulisan sejarah.

Sejarah sering ditulis oleh para pemenang, dan dalam hal ini, oleh penjajah. Dengan demikian, historiografi kolonial yang belanda-sentris dapat melanggengkan narasi kolonial dan mengecilkan atau mengabaikan pandangan, pengalaman, dan kontribusi masyarakat lokal atau terjajah.

Mengimbangi Pendekatan Belanda-sentris

Untuk mengimbangi historiografi kolonial yang belanda-sentris, para sejarawan dan peneliti perlu memberikan ruang yang lebih besar kepada suara dan pandangan masyarakat pribumi dan terjajah. Ini berarti melibatkan sumber-sumber dari masyarakat ini dan melihat peristiwa historis melalui lensa mereka. Pendekatan ini—disebut juga sebagai historiografi postkolonial—meminjam dari kritik postkolonial untuk menantang dan merombak narasi kolonial, termasuk yang bersifat Belanda-sentris.

Menampilkan berbagai perspektif ini penting untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan berimbang dari masa lalu. Dengan melakukan demikian, kita dapat lebih memahami warisan kolonial itu sendiri dan bagaimana itu membentuk dunia kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *