Budaya

Identifikasi Majas pada Penggalan Hikayat Abu Nawas: “Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya”

×

Identifikasi Majas pada Penggalan Hikayat Abu Nawas: “Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya”

Sebarkan artikel ini

Abu Nawas, seseorang yang dikenal karena kecerdasannya dan kecakapannya dalam menyelesaikan berbagai masalah, sering menjadi bintang dalam banyak hikayat dan legenda. Salah satu cerita yang cukup dikenal adalah ketika Baginda Raja yang menderita sakit perut minta Abu Nawas untuk “menangkap angin dan memenjarakannya.”

Pada kisah ini, terdapat penggunaan bahasa figuratif yang dikenal sebagai majas. Majas adalah pemakaian bahasa atau istilah yang tidak sesuai dengan makna bahasa secara harfiah, tetapi digunakan untuk memberikan efek tertentu, seperti penekanan, perhiasan, atau pengurangan.

Pernyataan Baginda Raja, “Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya” adalah contoh majas hipberbola. Majas hiperbola adalah ungkapan yang dibuat dalam bentuk yang sangat berlebihan untuk memberikan penekanan kepada sesuatu.

Dalam hal ini, raja menggunakan majas hiperbola untuk menunjukkan betapa besar kesulitan yang dialaminya karena rasa sakit yang dirasakannya. ‘Menangkap angin dan memenjarakannya’ adalah tugas yang mustahil dilakukan secara literal, dan itulah yang ingin ditekankan oleh raja dalam pernyataannya. Penekanan ini mengungkapkan tingkat keseriusan kondisi fisik raja dan urgensi penanganannya.

Majas hiperbola sering digunakan dalam hikayat dan cerita rakyat untuk menambah daya tarik dan keunikan cerita. Pada kisah Abu Nawas ini, majas hiperbola membantu memperjelas intensitas sakit yang dirasakan oleh raja dan memberi dasar untuk serangkaian aksi Abu Nawas selanjutnya dalam cerita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *