Dalam era digital ini, transaksi keuangan telah menjadi ruang operasi yang dapat dieksploitasi oleh berbagai pihak, termasuk organisasi teroris. Untuk mencegah terjadinya pendanaan terorisme, peran penting dimiliki oleh instansi atau individu yang bertugas dalam memantau dan melaporkan aktivitas keuangan yang mencurigakan. Identifikasi transaksi keuangan yang terindikasi tindak pidana pendanaan terorisme dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut:
1. Transaksi Keuangan yang Berulang dan Besar
Transaksi keuangan yang berulang dan berjumlah besar, terutama jika tidak ada alasan yang jelas atau logis bagi transaksi ini, dapat menjadi indikasi adanya aktivitas terorisme. Individu atau organisasi teroris seringkali mencoba membiayai operasinya dengan memecah-belah pendanaannya menjadi banyak transaksi kecil untuk menghindari deteksi.
2. Transfer Dana Internasional yang Mencurigakan
Transfer dana internasional yang dilakukan secara mencurigakan, terutama ke atau dari negara atau wilayah dengan tingkat korupsi atau konflik tinggi, juga dapat menunjukkan kemungkinan pendanaan terorisme. Tujuan transfer dana dapat digunakan untuk membeli atau menjual barang dan jasa yang mendukung operasi terorisme.
3. Aktivitas yang Tidak Sesuai dengan Profil Pelanggan
Jika suatu individu atau organisasi melakukan aktivitas yang jauh berbeda dari profil atau pola transaksinya yang biasa, ini bisa menjadi pertanda adanya pendanaan terorisme. Misalnya, jika seseorang yang pekerjaannya tidak memerlukan jumlah uang yang signifikan secara tiba-tiba menerima atau mengirim jumlah uang yang besar.
4. Penggunaan Teknologi Keuangan yang Anonim
Pendanaan terorisme modern seringkali melibatkan penggunaan teknologi keuangan yang relatif baru dan anonim, seperti mata uang kripto. Keamanan dan anonimitas yang disediakan oleh teknologi ini membuatnya menjadi pilihan yang populer bagi teroris untuk mendanai operasinya.
5. Asosiasi dengan Entitas Terindikasi Terorisme
Asosiasi dengan entitas yang dikenal atau diduga terlibat dalam aktivitas terorisme jelas menjadi indikator kuat tentang pendanaan terorisme. Jika suatu transaksi atau akun memiliki hubungan sama sekali dengan entitas ini, baik langsung atau tidak langsung, ini harus diinvestigasi lebih lanjut.
Kesimpulan
Pembantu keuangan dan lembaga penegak hukum harus selalu waspada terhadap indikator-indikator ini untuk mencegah pendanaan teroris. Dengan pendekatan proaktif dan pemahaman yang kuat tentang metode dan taktik yang digunakan oleh teroris, kita dapat berharap untuk membatasi kemampuan mereka untuk mendanai operasi dan agenda mereka.