Ilmu pengetahuan pertama kali digambarkan sebagai suatu aktivitas yang berusaha mengetahui ‘kenapa’ dan ‘bagaimana’ mengenai dunia ini. Diterjemahkan dalam konteks modern, kita bisa memahami ilmu pengetahuan sebagai proses sistematis dalam membangun dan mengorganisir pengetahuan mengenai alam semesta, yang dilakukan dengan metode observasi dan eksperimen yang objektif.
Menggunakan Rasio dan Nalar dalam Ilmu Pengetahuan
Pernyataan ini merujuk pada sifat rasional ilmu pengetahuan. Rasio dan nalar mengacu pada penggunaan logika, alasan, dan cara berpikir yang hemat dan efisien dalam memahami, menyimpulkan, atau memecahkan masalah. Dalam konteks ilmu pengetahuan, sifat ini membantu kita memahami dunia dengan lebih akurat, sistematis, dan objektif dengan mempertimbangkan bukti dan pemahaman yang sudah ada.
Ilmu Pengetahuan yang Bersifat Rasional
Ilmu pengetahuan yang bersifat rasional adalah jenis pengetahuan yang dicapai melalui proses berpikir logis dan analisis kritis. Ilmu ini tidak hanya didasarkan pada pengamatan dan percobaan, tetapi juga pada pemahaman konsep, prinsip, dan teori.
Misalkan, jika kita mempertimbangkan studi tentang gejala alam seperti gempa bumi, pengetahuan rasional akan mencakup pemahaman tentang teori tektonik lempeng, pengumpulan data dari seismometer, dan analisis kritis data ini untuk mencari pola dan membuat prediksi. Hal ini berbeda dengan pengetahuan berdasarkan pengalaman langsung (seperti merasakan getaran) atau pengetahuan berdasarkan otoritas (seperti menerima penjelasan orang lain tentang gempa bumi tanpa analisis kritis).
Kesimpulan
Jadi, pernyataan “ilmu pengetahuan didasarkan atas kegiatan berpikir secara logis dengan menggunakan rasio atau nalar” mencerminkan syarat untuk ilmu pengetahuan yang bersifat rasional. Berpikir secara logis dan menggunakan rasio/nalar adalah dasar dari metode ilmiah dan pemahaman ilmu pengetahuan secara umum. Tetapi, penting juga untuk mencatat bahwa pengetahuan tidak terbatas pada ilmu pengetahuan rasional saja; ada juga pengetahuan berdasarkan pengalaman, intuisi, iman, otoritas, dan bentuk pengetahuan lainnya.
