Implantasi adalah proses di mana sel telur yang telah dibuahi (disebut blastocyst) menempel dan menembus lapisan endometrium, yaitu lapisan dalam dari uterus atau rahim. Sel telur yang telah dibuahi ini, dikenal juga dengan istilah embrio, dan proses tertanamnya embrio ini ke dalam lapisan endometrium menjadi awal dari kehamilan.
Peran Implantasi dalam Kehamilan
Dalam siklus menstruasi normal, endometrium akan melebar dan mempersiapkan diri untuk implantasi. Jika pembuahan berhasil terjadi, biasanya dalam waktu kurang lebih seminggu, blastocyst akan mencapai uterus dan mulai melakukan implantasi.
Pada tahap ini, blastocyst akan melepaskan sejumlah hormon, termasuk Human Chorionic Gonadotropin (hCG). Hormon ini mengirim sinyal ke ovarium untuk berhenti melepaskan telur dan mulai memproduksi hormon progesteron dan estrogen. Kedua hormon ini berfungsi untuk menjaga agar lapisan endometrium tetap tebal dan siap menerima serta menutrisi embrio.
Proses Implantasi
Pada hari pertama hingga hari ketiga, sel telur yang telah dibuahi ini akan melakukan perjalanan melalui tuba falopi menuju rahim. Setelah mencapai rahim, blastocyst akan “melayang” di dalam rongga rahim selama beberapa hari sambil terus berkembang.
Kemudian, blastocyst akan memulai proses implantasi, yaitu menempel dan menembus lapisan endometrium. Proses ini biasanya berlangsung antara hari ke-6 hingga hari ke-10 setelah pembuahan. Selama proses implantasi, beberapa wanita mungkin mengalami sedikit pendarahan atau spotting, yang dikenal sebagai pendarahan implantasi.
Kesimpulan
Dengan demikian, implantasi merupakan penanaman embrio ke dalam endometrium uterus. Implantasi adalah tahap penting dalam siklus kehamilan karena tanpa proses ini, embrio yang telah dibuahi tidak akan dapat bertahan dan berkembang menjadi fetus. Implantasi dapat dianggap sebagai tahap awal dimana seorang wanita secara teknis dianggap hamil.