Diskusi

Informasi yang Tidak Perlu Dicantumkan dalam Daftar Riwayat Hidup

×

Informasi yang Tidak Perlu Dicantumkan dalam Daftar Riwayat Hidup

Sebarkan artikel ini

Daftar riwayat hidup atau CV (Curriculum Vitae) merupakan dokumen yang sangat penting saat mencari pekerjaan. CV adalah representasi awal diri kita kepada perusahaan atau pihak HRD yang sedang mencari kandidat. Oleh karena itu, penting untuk menulis CV dengan jelas dan memberikan gambaran yang tepat tentang kualifikasi dan kemampuan kita.

Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua informasi perlu dicantumkan dalam CV. Ada beberapa detail yang sebaiknya dihindari. Berikut beberapa informasi yang tidak perlu dicantumkan dalam daftar riwayat hidup.

1. Detail Pribadi yang Tidak Relevan

Informasi seperti berat badan, tinggi badan, status pernikahan, agama, dan orientasi seksual tidak perlu dicantumkan dalam CV kecuali bila relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Informasi ini tidak berpengaruh terhadap kemampuan dan kualifikasi kita dalam menjalankan pekerjaan.

2. Foto

Meskipun di beberapa negara ada kebiasaan untuk melampirkan foto diri dalam CV, dalam banyak kasus ini tidak diperlukan dan bisa jadi mempengaruhi proses seleksi. Sesuai dengan prinsip non-diskriminasi, keputusan perekrutan seharusnya didasarkan pada kualifikasi dan kemampuan, bukan penampilan fisik.

3. Informasi Kontak yang Tidak Perlu

Hanya sertakan alamat email dan nomor telepon yang aktif. Anda tidak perlu mencantumkan alamat rumah, atau informasi kontak lain yang tidak relevan.

4. Referensi

Anda sebaiknya hanya memberikan referensi bila diminta oleh pihak perekrutan. Juga, sebelum memberikan nama orang sebagai referensi, pastikan Anda telah mendapatkan persetujuan dari individu tersebut.

5. Riwayat Pekerjaan yang Tidak Relevan

Mungkin Anda pernah bekerja di banyak perusahaan, hanya cantumkan pengalaman kerja yang relevan dengan posisi yang dilamar. Apabila Anda memiliki banyak pengalaman, fokuskan pada yang relevan untuk mempertajam CV Anda.

6. Informasi yang Negatif

Hindari memberikan informasi negatif atau menjelaskan kegagalan dalam kariernya. Bangunlah narasi yang positif dan fokus pada pencapaian dan keberhasilan yang telah Anda raih.

Berbagai informasi di atas bisa menjadi panduan dalam penulisan CV. Selalu ingat, kualitas informasi yang dicantumkan jauh lebih penting daripada kuantitas. Tugaskan CV Anda untuk membantu memenangkan perhatian perekrutan dan menjadikan Anda pilihan utama dalam proses seleksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *