Islam adalah agama yang menekankan pentingnya pengetahuan dan pembelajaran. Al-Quran dan Hadis penuh dengan ajaran yang mendorong pengikutnya untuk mengejar pengetahuan, berpikir kritis, dan mempertanyakan dunia di sekitar mereka. Islam sangat menggalakkan untuk berpikir kritis, meneliti dan mengkaji segala hal yang terkait dengan makhluk ciptaan Allah SWT. Namun, terdapat batas tertentu tentang apa yang harus dan sebaiknya tidak dipertanyakan atau dipikirkan oleh seorang Muslim. Lalu, apa yang dilarang dipikirkan dalam konteks agama ini?
Batasan Pemikiran dalam Islam
Zat Allah SWT
Islam, melalui penjelasan yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadits, menyebutkan bahwa manusia tidak boleh dan tidak mampu memahami hakikat zat Allah. Ini disebabkan oleh keterbatasan akal manusia. Beberapa hal yang berkaitan dengan zat Allah, seperti pengetahuan tentang takdir, adalah hal yang dilarang untuk dipertanyaakan atau dipikirkan lebih jauh oleh umat Islam. Itu karena Allah adalah Zat yang Maha Mengetahui dan melebihi pemahaman manusia.
Hakikat Takdir
Dilarang bagi orang Islam untuk mempertanyakan atau meragukan hakikat takdir. Muslim dianjurkan untuk menerima takdir sebagai bagian dari Rencana Ilahi dan memiliki kepercayaan penuh pada Ketentuan Allah. Meski demikian, ini tidak berarti bahwa seorang Muslim harus pasif atau menolak untuk berusaha. Justru Islam mendorong usaha dan tindakan nyata sebagai bagian dari memaknai takdir.
Manfaat Berpikir Kritis dalam Islam
Berpikir kritis dalam batas yang diperbolehkan adalah bagian integral dari ajaran Islam. Berikut ini beberapa manfaat dari berpikir kritis:
- Mempertinggi Iman: Dengan berpikir kritis, seorang Muslim dapat memahami agamanya dengan lebih baik dan mempertinggi imannya.
- Mengenal Dunia: Islam mendorong untuk mengejar pengetahuan tentang dunia ini, dan berpikir kritis adalah komponen penting dalam proses belajar tersebut.
- Berpikir Independen: Islam menekankan pentingnya berpikir independen dan membuat keputusan berdasarkan pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh.
Kesimpulan
Islam adalah agama yang mempromosikan pembelajaran, pengetahuan dan berpikir kritis, tetapi dalam batas tertentu. Hal ini untuk menjaga keimanan, menghindari keraguan dan spekulasi yang tidak bermanfaat. Dalam konteks ini, mempertanyakan hakikat zat Allah dan takdir adalah hal yang dilarang dalam agama Islam. Alasan larangan ini adalah untuk melindungi umat manusia dari keraguan dan kebingungan yang mungkin timbul akibat dari keterbatasan akal manusia.