Jagung, padi, dan kelapa adalah tiga jenis tumbuhan yang banyak ditemukan di berbagai belahan dunia, khususnya di wilayah tropis dan subtropis. Meski berbeda jenis, ketiga tumbuhan ini memiliki satu kesamaan, yaitu mereka melakukan penyerbukan. Penyerbukan sendiri adalah proses pemindahan serbuk sari dari benang sari ke putik. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana ketiga tumbuhan ini melakukan proses penyerbukan.
Penyerbukan pada Jagung
Jagung (Zea mays) ialah salah satu tumbuhan yang melakukan penyerbukan dengan bantuan angin (anemogami). Serbuk sari jagung biasanya dilepaskan dari malai jagung yang terletak di bagian atas tanaman dan ditransfer ke putik atau silks yang terletak di bagian bawah tanaman. Bulu halus ini menangkap serbuk sari yang jatuh dan membawanya ke ovarium. Penyerbukan ini memungkinkan jagung membuahkan dan menghasilkan biji jagung.
Penyerbukan pada Padi
Padi (Oryza sativa) juga melakukan penyerbukan, tetapi caranya sedikit berbeda dengan jagung. Padi melakukan penyerbukan sendiri (autogami). Ini berarti bahwa serbuk sari singkronisasinya dengan stigma umbi yang sama, menyebabkan penyerbukan sendiri tanpa bantuan angin atau hewan. Meskipun demikian, dalam beberapa kondisi, padi juga bisa melakukan penyerbukan dengan bantuan angin (anemogami).
Penyerbukan pada Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) melakukan penyerbukan dengan bantuan serangga dan angin. Kelapa betina biasanya memancarkan aroma yang bisa menarik serangga, seperti lebah. Serangga ini kemudian akan membawa serbuk sari kelapa jantan ke kelapa betina. Di sisi lain, angin juga bisa membantu penyerbukan dengan membawa serbuk sari dari tumbuhan jantan ke tumbuhan betina.
Secara umum, penyerbukan merupakan proses vital dalam siklus hidup tumbuhan karena bertanggung jawab dalam perkembangbiakan spesies tumbuhan. Meski proses penyerbukan jagung, padi, dan kelapa masing-masing bersifat unik, tujuan akhirnya sama — untuk memastikan bahwa generasi baru tumbuhan dapat terus berkembang dan tumbuh di masa depan.